Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa buah naga merah lebih efektif menurunkan kadar gula darah dibandingkan dengan susu kedelai.
2. Berpotensi mengurangi resistensi insulin
Satu studi yang diterbitkan dalam Indonesian Journal of Nutrition mengukur tingkat resistensi insulin pada tikus yang mengonsumsi buah naga.
Alhasil, buah naga merah pada diabetes melitus mampu menurunkan kadar resistensi insulin. Khasiat buah ini hampir sama dengan obat diabetes metformin.
Namun perlu diingat bahwa penelitian ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji keefektifannya pada manusia.
Selain itu, reaksi tubuh manusia berbeda-beda, jadi sebaiknya jangan mengganti pengobatan diabetes dengan buah naga tanpa berkonsultasi dengan dokter.
3. Memiliki indeks glikemik yang rendah
Buah naga bermanfaat untuk diabetes melitus, karena memiliki indeks glikemik yang rendah atau sedang.
Artinya, buah ini tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba setelah dikonsumsi.
Indeks glikemik (GI) adalah indikator seberapa cepat suatu produk tertentu meningkatkan kadar gula darah.
Makanan dengan kandungan IG rendah atau sedang secara perlahan meningkatkan kadar gula darah, membantu menjaganya pada tingkat yang stabil.
Oleh karena itu, buah berkulit merah ini menjadi pilihan yang baik bagi penderita diabetes jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat.
4. Meningkatkan sensitivitas insulin
Kandungan antioksidan dalam buah naga, seperti vitamin C dan betalain, berperan penting dalam meningkatkan sensitivitas insulin.
Vitamin C adalah antioksidan kuat. Vitamin ini tidak hanya membantu melawan radikal bebas yang merusak sel, tetapi juga mengembalikan dan mendukung fungsinya.
Ini dapat membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efisien.