Pekalongan, dengan identitas kuatnya sebagai Kota Santri, menjadi panggung bagi sinergi antara kepentingan politik dan nilai-nilai keagamaan.
Di tengah gegap gempita tahun politik 2024, perayaan ini mengajarkan kepada masyarakat bahwa politik bukan sekadar soal perebutan kekuasaan, tetapi juga soal bagaimana membawa nilai-nilai kebaikan dan moralitas ke dalam kehidupan berbangsa.
BACA JUGA:Banyak Peminat, Rizal Bawazier Dukung Program Khitanan Massal Digelar 2 Kali dalam Setahun
Lewat kehadirannya di Pekalongan, lelaki yang akrab disapa RB ini ingin membuktikan bahwa politik yang santun dan beretika tetap bisa dikedepankan di tengah kerasnya persaingan.
"Nilai nilai dari sifat-sifat nabi Muhammad SAW bisa dicontoh umat-umatnya," pungkasnya. (Nov)