Beberapa waktu setelah perkenalan kali pertama saya dengan kedai ini, Sapta Wening banyak berbenah.
Tempat duduk mulai diperbanyak, kedai diperbaiki, menu yang semakin bervarian, bahkan jumlah kucing yang datang juga bertambah.
Sayangnya, saya sempat mendapat service menggunakan gelas plastik, sekalipun klaim yang tertulis mudah terurai.
Tulisan ini bukan kali pertama saya membagikan pengalaman ke sana. Beberapa orang yang mengenal saya mungkin sampai bosan mendengar saya selalu merekomendasikan tempat ini.
Saya bukan BA Sapta Wening, saya hanya ingin kalian menemukan ketenangan yang saya dapatkan di sana.
Jadi, apakah kamu sepakat kalau predikat tempat nongkrong tersyahdu di Kabupaten Batang ini diberikan untuk Sapta Wening? (*)