Kapolres Pekalongan Kota AKBP Prayudha Widiatmoko, menuturkan kebakaran ini pertama kali diketahui oleh seorang saksi. Saksi melihat ada api di sebuah kapal, kemudian melaporkannya ke Pos Satpolair setempat.
"Setelah itu mengontak pemadam kebakaran (damkar). Damkar datang sekitar pukul 3, tapi api sudah besar dan merembet ke kapal-kapal di sebelahnya," tuturnya, saat ditemui di lokasi kejadian.
"Pendataan awal kami total sementara menurut pengamatan ada 13 kapal yang terbakar. Untuk korban jiwa tidak ada, seluruhnya masih korban materiel. Kapal awal yang terbakar adalah KM Nasional," imbuh Kapolres.
Kapolres menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. "Tidak ada korban jiwa, hanya korban materiel," sambungnya.
Pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab dari kebakaran ini. Namun dugaan awal, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Penyelidikan akan dilakukan oleh tim forensik untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran.
"Penyebab kebakaran belum bisa kita identifikasi, menunggu penyelidikan tim forensik.
Dari Labfor akan melakukan olah TKP setelah api betul-betul padam," jelas Kapolres.
BACA JUGA:Antisipasi Kebakaran, Simulasi dan Pelatihan Pencegahan Kebakaran Kapal Digelar
Arul (50), seorang petugas pos jaga malam setempat, menuturkan kebakaran ini diketahui sekitar jam 2 dini hari.
"Sekitar jam 2 an kapal di sebelah sana (selatan, red) terbakar. Yang di sini (sebelah utara, red) sebenarnya tadinya aman. Tapi nggak tahu kenapa kapal yang tadi terbakar itu bergeser sehingga kena kapal lainnya," ungkapnya.
Peristiwa kebakaran yang menimpa kapal ikan di Kota Pekalongan ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, pada 17 September 2018, kebakaran juga menimpa 5 kapal ikan yang sedang dalam proses perbaikan di galangan kapal yang ada di Sungai Loji, Kota Pekalongan. (way)