JAKARTA, RADAR PEKALONGAN - Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki kembali mengikuti evaluasi kinerja di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin 2 Desember 2024. Evaluasi triwulan II periode III ini merupakan evaluasi terakhir Lani sebagai Pj Bupati.
Dalam evaluasi ini, Lani menyebut bahwa ia menerima apresiasi dari seluruh tim evaluator. Evaluator menyatakan bahwa kinerja Pj Bupati Batang sangat baik, dengan banyak penghargaan tingkat nasional dan regional, mencapai 52 penghargaan.
Selain itu tim evaluator turut menyoroti bahwa, Batang memiliki Pj Bupati dengan kinerja terbaik dan tim yang solid, sehingga mendapatkan apresiasi dari Kemendagri.
“Penghargaan Ini menjadikan bukti bahwa semua perangkat daerah bekerja dengan baik,” tambahnya.
Di kesempatan ini Lani Dwi Rejeki, memaparkan lima indikator utama capaian kinerja triwulan II periode III. Di hadapan tim evaluator yang diketuai oleh Tim Evaluator Muhammad Dimiyati, S.Sos., M.TP PPUPD Plh Inspektur IV (Ketua ), Wiratmoko, A.k., M.Ak Auditor Ahli Madya, Maharina Desimaria, M.AP., M.A Kepala Bagian Anev, Drs. Azwan, M.Si PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal.
Kemudian Bachtiar Sinaga, SE, MM, CRGP, CGCAE PPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal, Himawa Sugiharto, S.H PUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal, Ir. Rolekson Simatupang, MMPUPD Ahli Utama Inspektorat Jenderal dan Tumonggi Siregar, SH PPUPD Utama.
BACA JUGA:Angkat Ribuan Guru Honorer di Batang Jadi PPPK, Lani Dwi Rejeki Dianugerahi PGRI Award
Laporan yang disampaikan mencakup berbagai indikator seperti inflasi, stunting, kemiskinan, penyerapan anggaran BUMD, dan lainnya, yang semuanya mendapat apresiasi.
Pada bulan Agustus, Kemendagri memberikan apresiasi bahwa Batang adalah Pj Bupati terbaik se-Indonesia untuk kategori fiskal rendah.
Selain Batang, Pj Bupati Bekasi dengan fiskal tinggi dan Kota Malang dengan fiskal sedang juga mendapat penghargaan serupa.
Dalam evaluasinya Lani Dwi Rejeki menyampikan beberapa indikator yang meliputi pengendalian inflasi, pengurangan angka stunting, pengangguran, kemiskinan, dan kemiskinan ekstrem, serta optimalisasi penyerapan anggaran.
Dalam pengendalian Inflasi,Lani menjelaskan bahwa upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Batang difokuskan pada sinergi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kami telah melaksanakan Gerakan Pasar Murah dan Operasi Pasar Beras untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok,” ungkapnya.
Selain itu, Pemkab Batang juga menginisiasi penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) terkait belanja tidak terduga untuk pengendalian inflasi daerah.