PEMALANGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Kabar gembira bagi para tenaga honorer di Kabupaten Pemalang. Bagi yang tidak lolos dalam seleksi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tahap pertama, mereka masih memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi PPPK tahap kedua.
Demikian antara lain disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemalang, Eko Adi Santoso, SH, MKn,, kemarin.
“Pemerintah Kabupaten Pemalang berkomitmen memperhatikan nasib para guru honorer, lebih-lebih yang telah mengabdi cukup lama. Kami telah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat guna mencari solusi terbaik”, Eko Adi menjelaskan.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalankan segala sesuatu yang berkaitan dengan seleksi PPPK sesuai regulasi.
BACA JUGA:UMK di Jawa Tengah Tahun 2025: Kota Semarang Tertinggi, Banjarnegara Terendah, Ini Daftar Lengkapnya
BACA JUGA:Seleksi PPPK Kabupaten Pemalang Seharusnya Prioritaskan Pegawai Honorer
“Kami hanya menyajikan data. Teknis pelaksanaan sepenuhnya menjadi kewenangan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas)," ungkapnya.
Eko Adi menambahkan, seleksi PPPK tahap pertama masih menunggu pengumuman kelulusan dari Panselnas, antara tanggal 24-31 Desember 2024.
Bagi peserta yang tidak lolos seleksi tahap pertama, masih ada kesempatan untuk mengikuti tahap kedua bagi yang tidak memenuhi syarat (TMS) administrasi.
"Kami sudah mengonfirmasi ke teman-teman honorer. Bagi yang belum memenuhi syarat administrasi tahap pertama akan kami akomodir agar bisa ikut seleksi tahap kedua," ujarnya.
Namun Eko Adi mengingatkan bahwa keputusan tersebut masih menunggu kajian dan kebijakan dari pemerintah pusat.
Ia juga mewanti-wanti agar para guru honorer tidak mudah percaya dengan oknum atau pihak tertentu, yang mengaku bisa meloloskan mereka dalam seleksi PPPK.
"Semua proses seleksi PPPK gratis dan sesuai regulasi. Jangan sampai tertipu," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Forum Honorer Non-Kategori Dua Indonesia (FHNK2I), Didin Arifin Nur Ikhsan, memaparkan data terkini tentang guru honorer di Pemalang. Menurutnya, ada sekitar 876 guru honorer SD, tetapi hanya 729 yang terdata di Dapodik.
"Jumlah guru SMP yang mendaftar untuk formasi guru SD tercatat sebanyak 60 orang. Guru SD berusia lebih dari 40 tahun mencapai 130 orang. Sedangkan yang mengabdi lebih dari 15 tahun ada sekitar 290 orang," papar Didin.