KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pemkab Pekalongan akan merehab bangunan sekolah di SDN Depok di Desa Depok, Kecamatan Lebakbarang yang rusak.
Namun, dengan keterbatasan anggaran, rehab itu akan ditangani melalui dana tak terduga atau melalui mendahului perubahan anggaran tahap kedua.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Kholid, Kamis, 17 April 2025, mengatakan, rehab SDN Depok yang rusak ditargetkan akan dilaksanakan pada tahun 2025 ini.
Menurutnya, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq berkomitmen untuk membangun sektor pendidikan di Kabupaten Pekalongan, termasuk infrastruktur pendidikannya.
"Untuk SDN Depok kita targetkan di tahun ini. Kalau tidak melalui DTT ya melalui perubahan anggaran tahap kedua," ungkap dia.
Pasalnya, Pemkab Pekalongan sebelumnya telah memprioritaskan penanganan paska bencana alam di awal tahun 2025.
Disebutkan, di awal tahun itu banyak sekolah terdampak bencana alam, baik banjir, longsor dan rob, sehingga butuh penanganan segera.
"Kurang lebih ada 30 sekolah yang terkena bencana, dan kita prioritaskan untuk memperbaiki infrastruktur sekolah-sekolah tersebut dulu," kata Kholid.
Menurutnya, penanganan pasca bencana alam itu membutuhkan anggaran yang besar. Misalnya, kata dia, di SDN 02 Galangpengampon diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 200 juta.
"Ada 30-an sekolah, makanya anggarannya cukup besar, termasuk untuk penanganan sekolah yang longsor seperti di SDN 02 Domiyang yang taludnya ambrol," katanya.
Kholid menekankan, efisiensi anggaran tidak berdampak terhadap program-program rehabilitasi atau pembangunan sekolah.
"Di Dinas Pendidikan pada tahun 2025 dengan adanya efisiensi, kita lakukan efisiensi berkaitan dengan belanja operasi, persediaan dinas, ATK, biaya sewa, atau makan minum," kata Kholid.
Kholid menegaskan, efisiensi anggaran tidak berdampak negatif pada pembangunan infrastruktur sekolah.
Dengan adanya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025, Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan semakin bersemangat untuk meningkatkan kualitas infrastruktur sekolah di wilayahnya.