Disway award
iklan banner Honda atas

Ratusan Sopir Truk Blokir Jalur Pantura Batang, Tolak Pelarangan ODOL

Ratusan Sopir Truk Blokir Jalur Pantura Batang, Tolak Pelarangan ODOL

Ratusan truk memblokir jalur Pantura Batang menolak pelarangan dan penindakan truk ODOL.-Istimewa -

BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Ratusan sopir truk menggelar aksi mogok dan blokir jalan di wilayah Desa Clapar, Kecamatan Subah atau tepatnya depan jembatan timbang, hingga menutup jalur Pantura wilayah Kabupaten BATANG.

Untuk mengatasi kemacetan sendiri, pihak kepolisian mengarahkan seluruh kendaraan yang melewati jalur Pantura dari arah Timur untuk masuk ke jalur tol melalui gerbang Weleri, dan gerbang tol Kandeman untuk dari arah Barat 

Aksi mogok sopir truk sendiri dilakukan guna menolak aturan Zero Over Dimension and Over Load (ODOL) yang rencananya mulai diterapkan pada 1 Juli 2025 mendatang.

Korps Lalu Lintas Polri merencanakan program nasional Indonesia Menuju Zero Over Dimension and Overloading sejak 1 Juni 2025 dengan 3 level penindakan oleh petugas, yakni sosialisasi, peringatan, dan penegakan hukum.

Aksi itu sendiri dimulai sejak pagi. Para sopir truk yang melintas di wilayah Kabupaten Batang pada awalnya memilih memarkirkan truk yang dikemudikannya. Selanjutnya truk-truk berbagai ukuran tersebut dipindahkan ke dua lajur jalur Pantura.

Akibatnya, arus lalu lintas pun menjadi terhenti total karena terhalang truk yang sengaja diparkir di badan jalan sebagai wujud protes dari para sopir dan awak angkutan barang.

BACA JUGA:Vario Tabrak Pickup Hendak Putar Balik, Pasutri Warga Clapar Batang Meninggal

BACA JUGA:Nekat Buka Palang Pintu Perlintasan, Dua Pelajar Tewas Usai Sambar Kereta Api di Perlintasan Krengsengseng

Pada aksi tersebut, selain menolak rencana penindakan truk ODOL, parq sopir truk juga menuntut aturan resmi terkait regulasi ongkos angkutan logistik, perlindungan hukum bagi sopir, dan brantas premanisme serta pungli yang sangat membebani para awak angkutan 

Berdasarkan pantauan di lapangan, sekitar pukul 10.00 Wib ratusan truk sengaja diparkiran di badan jalan dengan berbagai posisi. Akibatnya, jalur Pantura tidak bisa dilalui kendaraan, baik dari arah Timur maupun Barat.

Bahkan ada truk yang memang sengaja membuat sound sistem dengan ukuran besar atau dilenal dengan sebutan Horeg, dan memutar musik dengan volume cukup keras.

Dalam tuntutannya, para sopir minta agar tidak ada tindakan terhadap truk ODOL yang melintas di jalur Pantura maupun jalan tol.

Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana datang langsung ke lokasi guna menemui para peserta aksi. Pihaknya juga menghimbau agar aksi blokir Pantura bisa dihentikan, karena mengganggu aktifitas para pengguna jalan lainnya.

"Apa yang menjadi tuntunan rekan-rekan sopir akan kita sampaikan ke pimpinan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait