Disway award
iklan banner Honda atas

Siap Bekali Pelatihan Kewirausahaan, Rizal Bawazier Dukung Penyandang Talasemia di Batang Berdikari

Siap Bekali Pelatihan Kewirausahaan, Rizal Bawazier Dukung Penyandang Talasemia di Batang Berdikari

Anggota DPR RI Jateng X, Rizal Bawazier saat Dolan Bersama Pejuang Talasemia Batang, Sabtu 12 Juli di Deswita Pandansari Batang. -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG – Anggota DPR RI Rizal Bawazier mendorong agar para penyandang thalasemia, khususnya yang telah dewasa, diberikan pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendukung kemandirian ekonomi mereka dan lebih berdikari. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan “Dolan Bareng Pejuang Talasemia” bersama Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) BATANG, di Desa Wisata Pandansari, Sabtu (12/7/2025).

“Daripada bekerja dalam lingkungan yang berat, akan lebih baik jika diarahkan menjadi pelaku UMKM. Ini bisa membuka peluang mereka untuk mandiri, sesuai kondisi fisik masing-masing,” ujar Rizal.

Ia juga menambahkan, pelatihan UMKM menjadi opsi realistis karena banyak penyandang thalasemia kesulitan menembus pasar kerja formal akibat keterbatasan tenaga dan kesehatan. 

BACA JUGA:Setuju dan Dukung Bupati Batang Bongkar Tempat Karaoke, Rizal Bawazier: Jangan Kasih Ruang Tempat Maksiat

Selain diskusi serius soal masa depan para penderita, acara juga diisi dengan kegiatan menyenangkan bersama anak-anak thalasemia. Mereka diajak menjelajahi wahana alam seperti tubing dan outbound di Desa Wisata Pandansari. Momen ini menjadi ruang bermain sekaligus penyemangat mental bagi anak-anak yang selama ini akrab dengan rumah sakit.

“Alhamdulillah, hari ini anak-anak senang bisa dolan bareng. Ini jadi pelepas penat dan penyegar semangat untuk mereka,” ujar Rizal.

Dokter Spesialis Anak RSUD Batang, Tan Evi Susanti, menegaskan pentingnya skrining pranikah sebagai langkah pencegahan thalasemia mayor. Ia menjelaskan bahwa penyakit ini tidak menular, tapi diturunkan secara genetik.

BACA JUGA:Wujudkan Batang Clean Industrial City, TPS3R Kalipucang Batang Bisa Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Desa

“Thalasemia mayor butuh transfusi seumur hidup. Karena itu, upaya pencegahan jauh lebih penting—utamanya jangan sampai sesama pembawa sifat menikah,” ungkap Evi.

Di Batang sendiri, tercatat ada 41 penyandang thalasemia, terdiri dari 23 anak dan 19 dewasa. Meski jumlahnya relatif stagnan, deteksi dini dan edukasi tetap digencarkan melalui program Zero Thalasemia.

“Jika rutin transfusi dan terapi kelasi besi, kualitas hidup mereka tetap bisa tinggi. Harapan hidup kini bisa mencapai lebih dari 60 tahun,” tutupnya. (Nov) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait