Keseimbangan, Kesederhanaan dalam Mengelola Sudut Pandang Mengenai Arti Sukses Menurut John Seller

RADARPEKALONGAN.CO.ID - Filsuf terkenal yang juga merupakan penggerak Stoikisme kontemporer, John Sellars, kembali menyoroti pandangan bijak yang menggugah cara pandang umum mengenai pencapaian.

Sudut pandang mengenai arti sukses, berawal dari terciptanya keseimbangan serta sikap sederhana dalam mengejawantahkan teori keberhasilan yang nyata.

Dalam sebuah sesi wawancara baru-baru ini, Sellars mengemukakan sebuah pernyataan yang menjadi bahan pemikiran bagi banyak individu:

BACA JUGA:Menjaga Keseimbangan Finansial Untuk Masa Kini dan Nanti dengan Soft Saving Ala Gen Z

BACA JUGA:Bebas Risiko Keuangan Milenial di Masa Depan, Berikut 4 Cara Melakukan Perencanaan Finansial Jangka Panjang

"Kesuksesan Tidak Selalu Berarti Lebih Banyak; Kadang, Berarti Cukup”

Pernyataan ini, walaupun tampak sederhana, mencerminkan inti dari filosofi Stoik yang menekankan pentingnya keseimbangan, kesederhanaan, dan kebajikan sebagai tolok ukur kebahagiaan dan kesuksesan yang sejati.

"Menggugat Paradigma Konsumerisme"

Dalam kehidupan kontemporer yang kerap menilai prestasi berdasarkan seberapa banyak yang dimiliki—kekayaan, posisi, jumlah pengikut di media sosial Sellars menyatakan bahwa cara pandang ini seringkali menjadi sumber kesengsaraan.

Ia berpendapat bahwa keinginan yang tiada habisnya menghasilkan lingkaran ketidakpuasan yang merusak makna eksistensi itu sendiri.

BACA JUGA:Gaji Selalu Habis untuk Kebutuhan Setiap Hari? Berikut 3 Tips Memperbaiki Keuangan bagi Generasi Sandwich

BACA JUGA:Kamu Mau Dibayar Saldo DANA Gratis Sampai Rp 45.000, Cobain Saja Mainkan Aplikasi Game Penghasil Uang Ini

Sellars menjelaskan, "Kita selalu didorong untuk mencari lebih banyak, meskipun sering kali yang kita perlukan hanyalah menyadari bahwa kita sudah memiliki segalanya".

"Kesuksesan dalam Pandangan Stoik"

Dalam prinsip-prinsip filsafat Stoik, ukuran kesuksesan tidak didasarkan pada hasil yang terlihat, melainkan pada ketahanan karakter, integritas etika, serta kemampuan untuk mengontrol diri.

Seseorang dianggap berhasil jika ia dapat menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai baik, tanpa menghiraukan materi, posisi sosial, atau pengakuan dari orang lain.

BACA JUGA:Manfaatkan LinkUMKM BRI, Produsen Minuman Ini Tingkatkan Ketrampilan dan Mampu Perluas Skala Usaha

Sumber: