Mobil Listrik, Ramah Lingkungan atau Merusak Lingkungan?
Mobil Listrik, Ramah Lingkungan atau Merusak Lingkungan-freepik.com-
BACA JUGA:BYD M6 Mobil Listrik Terlaris di Indonesia, Ini Alasan Mengapa Jadi Pilihan Favorit!
Mobil Listrik: Dampak Lingkungan yang Perlu Diperhatikan
Meskipun tidak menghasilkan emisi saat dikendarai, mobil listrik tetap memiliki jejak karbon dan lingkungan dalam fase produksinya. Berikut beberapa poin kritis yang perlu diperhatikan:
1. Dampak Produksi Baterai
Proses produksi baterai Lithium-ion membutuhkan ekstraksi mineral seperti lithium, kobalt, dan nikel, yang dapat merusak lingkungan jika tidak dilakukan secara berkelanjutan. Penambangan mineral ini juga sering kali dikaitkan dengan kerusakan ekosistem, penggunaan air berlebih, dan bahkan isu sosial seperti eksploitasi tenaga kerja. Bukan hanya itu, penambangan bahan produksi baterai ini juga masih marak dilakukan oleh perusahaan tanpa IUP yang jelas dan banyak sekali penambangan yang membuat efek kerusakan lingkungan seperti yang sedang terjadi di tanah Papua tepatnya di Raja Ampat.
2. Sumber Energi Listrik
Jika listrik yang digunakan untuk mengisi baterai berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, maka emisi karbon tetap terjadi, hanya berpindah dari kendaraan ke pembangkit. Artinya, mobil listrik baru benar-benar ramah lingkungan jika didukung oleh energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau air.
3. Daur Ulang dan Limbah Baterai
Saat masa pakai baterai habis, pengelolaannya menjadi tantangan. Baterai mobil listrik tidak bisa dibuang sembarangan karena mengandung zat beracun. Proses daur ulang baterai masih terbatas dan mahal, meskipun teknologi ini terus berkembang.
BACA JUGA:Mobil Listrik Wuling Air ev Lite, Mobil Nyaman Rp 180 Jutaan untuk Masa Depan Ramah Lingkungan!
BACA JUGA:BRI Cabang Pekalongan Serahkan Dua Unit Mobil Pickup ke Pemenang Grandprize Undian Simpedes
Mobil Listrik di Indonesia: Peluang dan Tantangan
Pemerintah Indonesia sangat mendukung pengembangan mobil listrik, baik dari sisi regulasi maupun insentif:
- Pajak kendaraan lebih ringan
- Subsidi pembelian mobil listrik
- Pembangunan infrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)
Namun, tantangannya masih cukup besar:
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

