Disway award
iklan banner Honda atas

Ahmad Luthfi Sebut Sekolah Rakyat di Jawa Tengah Jadi Cara untuk Entaskan Kemiskinan

Ahmad Luthfi Sebut Sekolah Rakyat di Jawa Tengah Jadi Cara untuk Entaskan Kemiskinan

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mendampingi Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini meninjau SRT 45 Semarang, Rabu, 29 Oktober 2025.-istimewa-

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, keberadaan Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) di Jawa Tengah sangat tepat untuk mengurangi angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.

Sampai Oktober 2025 ini, sudah ada 14 rintisan sekolah rakyat yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah. 

Ahmad Luthfi mengatakan, pembangunan sekolah rakyat di Jateng dinilainya tepat, karena  membantu mengentaskan kemiskinan. Selain itu, untuk memperbanyak sekolah vokasi. 

“Karena Jawa Tengah itu proyeksinya sekarang adalah investasi padat karya," kata Luthfi disela mendampingi Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini meninjau SRT 45 Semarang, Rabu, 29 Oktober 2025.

BACA JUGA:Tinjau Korban Banjir, Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

BACA JUGA:Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Makanan untuk Pengemudi Truk Terjebak Banjir

Sebagai informasi, SRT 45 Semarang saat ini menempati gedung sementara di Kompleks Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBVP), Jalan Brigjen Sudiarto Kota Semarang. Sekolah tersebut merupakan satu dari 14 rintisan sekolah rakyat tahap 1, yang sudah beroperasi di Jawa Tengah.

Sementara untuk sekolah rakyat tahap 2 di Jawa Tengah, masih disiapkan dan akan beroperasi tahun 2026 di 11 kabupaten/kota.

Selain sekolah rakyat,  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga melakukan berbagai upaya pengentasan kemiskinan melalui sektor pendidikan. Di antaranya memiliki Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Jateng yang ada di tiga tempat (Kota Semarang, Pati, dan Purbalingga) dan program Sekolah Kemitraan. Sekolah itu untuk memfasilitasi anak-anak dari keluarga miskin dan kurang mampu.

Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf mengatakan, gedung Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang tersebut merupakan gedung sementara. Gedung permanen akan mulai dibangun tahun ini dan menampung sekitar 1.000 siswa dari SD-SMP-SMA.

"Lahannya nanti yang menyiapkan Wali Kota, pembangunan dilakukan dengan APBN. Luasnya nanti sekitar 7-8 hektare," katanya.

Areal Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang nantinya memiliki fasilitas lengkap. Mulai dari ruang kelas, asrama siswa, asrama guru, perpustakaan, lapangan olahraga, aula, dan tempat ekstrakurikuler. 

"Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa pindah ke gedung permanen," jelasnya.

Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) ini merupakan bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Trilogi sekolah rakyat adalah memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin. Saat ini di Indonesia sudah ada 165 sekolah rakyat yang beroperasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: