Meriahnya Semarak Dies Natalis ke-45 SMPN 2 Comal, dari Pagelaran Wayang sampai Kirab Budaya dan Bazar
TOKOH WAYANG - Kepala SMPN 2 Comal, Titi Budi Lestari secara simbolik menyerahkan tokoh wayang kepada Dalang Bima Sena, kelas 9F SMPN 2 Comal, untuk dipentaskan di hadapan banyak tamu undangan. (Dok. Istimewa)-Dok. Istimewa-SMPN 2 Comal
Berikutnya ada Turnamen Futsal antar kelas yang diagendakan dua hari, 26-27 Februari 2024. Teknisnya, hari pertama dialokasikan untuk babak penyisihan dan partai final dilakukan di hari ke-2.
"Ada yang menarik juga, karena kick off partai final, panitia juga menghadirkan fun game antara guru dan TU SMPN 2 Comal versus tim sponsor dari Pizza Hut Pekalongan. Ternyata ini cukup menghibur semua yang hadir," kata Ike.
Acara ketiga menyuguhkan pagelaran wayang kulit oleh siswa SMPN 2 Comal, Bima Siswa sebagai dalangnya, 28 Februari 2024. Mengangkat lakon "Bima Krida", putra Ki Dalang Mangun Yono, S.Sn., ini sukses membuat penampilan terbaiknya yang disaksikan banyak tamu udangan.
Selain Ki Dalang Mangun Yuwono, hadir menikmati pertunjukan ini yakni perwakilan Disdikbud Kabupaten Pemalang, Ketua Komisi D DPRD Pemalang H. Nuryani yang notabene juga alumni SMPN 2 Comal, lalu ada perwakilan alumni SMPN 2 Comal dari tiap angkatan, para sponsor.
"Kecuali itu, juga hadir para purna tugas SMPN 2 Comal. Kami berharap paentas wayang ini bisa ikut menguri-uri budaya Jawa," lanjut Ike.
Ikut menambahkan, Purdiono selaku sekretaris panitia mengatakan, selain pagelaran wayang kulit, tanggal 28 Februari itu juga dilaksanakan kegiatan donor darah. Kegiatan ini ternyata direspon antusias, bahkan banyak warga luar sekolah ikut berdonorsambil menikmati pentas wayang.
Hari terakhir rengkaian Semarak Dies Natalis ke-45 SMPN 2 Comal diisi dengan acara yang tak kalah meriah, yakni Kirab Budaya Nusantara dan Bazar, Kamis 29 Februari 2024.
"Dan uniknya, kegiatan ini juga diintegrasikan dengan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMPN 2 Comal," kata Purdiono.
Tugas ini pun dibagi sesuai kelas. Untuk semua siswa kelas 7 melakukan bazar dan membuat stan per kelas dengan tema kewirausahaan. Lalu untuk kelas 8 melaksanakan Kirab Budaya Nusantara, di mana setiap kelas diberi tugas tema kostum yang berbeda-beda.
Ada kelas yang mengenakan tema Suku Sunda, lalu Papua, Suku Betawi, Madura, Minangkabau, Suku Dayak, Bali, dan lainnya. Lalu khusus kelas 9 diberikan kebebasan merancang kreasi kostum dari bahan-bahan bekas, menunjukan bermacam-macam budaya, agama, alat-alat tradisional, alat musik tradisional.
"Prinsipnya, anak-anak menampilkan keanekaragaman budaya nusantara yang amat majemuk tetapi tetap bersatu dalam wadah Kebhinekaan. Selain itu, kegitan ini memberikan kesempatan siswa untuk berkarya, berkreasi, sesuai dengan kemampuan siswa," jelas Purdiono. (sef)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

