Disway award
iklan banner Honda atas

646 Peserta Ikuti Lomba MAPSI Kabupaten Pekalongan 2025, Syiar Islam di Tengah Degradasi Moral

646 Peserta Ikuti Lomba MAPSI Kabupaten Pekalongan 2025, Syiar Islam di Tengah Degradasi Moral

Lomba MAPSI tingkat Kabupaten Pekalongan dibuka dengan menerbangkan merpati putih.-Hadi Waluyo-

"Ini menjadi perhatian kita bersama, padahal tujuan pendidikan kita adalah mengintegrasikan antara kecerdasan, kepintaran, tapi pada sisi yang lain kita ingin anak-anak kita dan generasi kita ini besok itu memiliki komitmen agama yang baik sekaligus sebagai pengamal ajaran agama yang baik," lanjut dia.

Tak hanya itu, penyelenggaraan pendidikan diharapkan agar anak-anak disamping mempunyai kecerdasan dan kepintaran, juga punya ketrampilan. Anak-anak bisa mengembangkan bakatnya, namun tetap memiliki pemahaman dan pengamalan agama yang baik.

"Akhlakul karimah itu menjadi kunci suksesnya anak-anak kita," tandasnya.

BACA JUGA:Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Ajak Masyarakat Ikut Jaga Kondusivitas

Menurutnya, MAPSI dilaksanakan juga untuk menjalin silaturahim. Merekatkan di antara pesertanya maupun gurunya.

Sehingga munculah gagasan-gagasan baru dan memiliki kesepakatan-kesepakatan yang konstruktif bagaimana model pembelajaran PAI di sekolah ini harus ditingkatkan kualitasnya, sehingga akan lebih produktif bagi anak-anak.

"Tentu yang tidak kalah ketinggalan, lomba MAPSI ini kita selenggarakan biar syiar agama kita semakin menggelora di tengah masyarakat, karena praktik keagamaan saat ini kalau kita mau berbanding dengan praktik keagamaan zaman-zaman dulu ini memang luar biasa perbedaannya," ujarnya.

Menurutnya, orang dulu meski tidak begitu pintar, tapi komitmen terhadap agamanya sangat baik. Mereka santun, ramah, toleran, jujur, disiplin, sehingga kaidah-kaidah agama masih dipakai secara konsisten. 

"Namun, kita melihat sekarang ini, di saat banyak sekali variasi-variasi hiburan, variasi kehidupan di masyarakat, anak-anak kita banyak tersita waktunya untuk bermain-main yang tidak mendukung proses penguatan karakter keagamaan. Sehingga syiar ini kita gelorakan biar seperti apapun kondisi kita bahwa kita pada saatnya nanti agama itu sebagai pegangan hidup yang akan menghantarkan kita ke kehidupan berikutnya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: