646 Peserta Ikuti Lomba MAPSI Kabupaten Pekalongan 2025, Syiar Islam di Tengah Degradasi Moral
Lomba MAPSI tingkat Kabupaten Pekalongan dibuka dengan menerbangkan merpati putih.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Sebanyak 646 peserta ikuti lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) tingkat Kabupaten Pekalongan tahun 2025.
Pembukaan lomba MAPSI tingkat Kabupaten Pekalongan tahun ini berlangsung semarak di halaman Kantor Kecamatan Doro, Rabu, 3 September 2025. Pembukaan ditandai dengan pelepasan burung merpati ke alam liar.
Tampak hadir dalam pembukaan lomba MAPSI tingkat Kabupaten Pekalongan tahun 2025, Kepala Kemenag Kabupaten Pekalongan Ahmad Farid, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan Ipung Sunaryo, Plt Camat Doro Purwo Susilo dan unsur Forkompincam Doro.
Ketua panitia penyelenggara, Riyanto, mengatakan, lomba MAPSI kali ini mengambil tema 'Bersinergi meraih prestasi menuju Indonesia emas'. Lomba MAPSI dilaksanakan di lingkungan Kantor Kecamatan Doro, beberapa sekolah dan masjid di Kota Doro.
BACA JUGA:39 SD Adu Bakat di 12 Cabang Lomba MAPSI 2025 Korwil Bojong
BACA JUGA:Kafilah Kabupaten Pekalongan Bawa 5 Piala di Lomba MAPSI Provinsi Jawa Tengah 2024
"Peserta lomba merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan peraih juara satu dari setiap cabang lomba," kata dia.
Untuk kegiatan lomba MAPSI tingkat Kabupaten Pekalongan tahun 2025 ini melombakan 13 cabang lomba. Pesertanya dari setiap kecamatan. Tiap kecamatan mengirimkan 34 anak. Sehingga, totalnya ada 646 peserta.
"Tujuan lomba MAPSI ini untuk mencari perwakilan tingkat kabupaten untuk mewakili lomba di tingkat provinsi," ujar dia.
Dikatakan, untuk prestasi kontingen Kabupaten Pekalongan dalam dua tahun ke belakang mengalami peningkatan. Di tahun 2023, kontingen Kabupaten Pekalongan rangking enam. Di tahun 2024, naik menjadi rangking 5.
"Kita menargetkan mudah-mudahan supaya di empat besar di tahun ini," ucap dia.
Harapannya, dengan lomba MAPSI dapat meningkatkan pemahaman terkait keagamaan dan seninya, sekaligus untuk melakukan syiar agama. "Ini sifatnya bukan sekedar akademik, namun ada syiarnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, mengatakan, lomba MAPSI ini merupakan ikhtiar bersama agar anak-anak memiliki pengembangan karakter yang positif, karakter religius, dan karakter yang berbasis moral.
"Di saat, di lingkup masyarakat, disadari atau tidak, kita melihat adanya degradasi pemahaman dan pengamalan ajaran agama. Anak-anak kita cerdas, anak-anak kita pintar, dengan prestasi akademik yang baik, namun tidak selalu diimbangi dengan pemahaman agama, pengamalan agama, dan moralitas yang baik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

