Disway award
iklan banner Honda atas

Tragis! Diduga Terlilit Utang Pinjol, Buruh Harian Lepas di Kesesi Pekalongan Pilih Akhiri Hidupnya

Tragis! Diduga Terlilit Utang Pinjol, Buruh Harian Lepas di Kesesi Pekalongan Pilih Akhiri Hidupnya

Polisi melakukan olah TKP di rumah warga yang ditemukan bunuh diri di Desa Karyomukti, Kesesi.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Diduga terlilit utang pinjaman online (pinjol), buruh harian lepas dari Desa Karyomukti, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan berinisial HS nekat bunuh diri

Pria berusia 29 tahun yang dikenal pendiam ini mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya, Selasa dini hari, 9 September 2025.

Kejadian tragis itu kali pertama diketahui oleh salah satu anggota keluarga korban, sekitar pukul 03.30 WIB. 

Usai melaksanakan shalat tahajud, saksi bermaksud membangunkan korban untuk menawarkan makanan. Sebab, di hari itu, korban seharian belum makan.

Namun, saat membuka pintu kamar, ia justru menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung di kusen pintu menggunakan ikat pinggang warna coklat.

Baca juga:Buruh Tani Gantung Diri di Sebuah Gubuk di Kesesi Pekalongan, Diduga Stres Mikirin Utang

Mendengar teriakan saksi, dua orang lainnya yang masih berada di dalam rumah segera datang dan bersama-sama menurunkan tubuh korban. 

Setelah memastikan korban sudah tidak bernyawa, keluarga segera melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Kesesi.

Kasi Humas Polres Pekalongan Ipda Warsito, dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

“Pada hari Selasa tanggal 9 September 2025 sekitar pukul 05.30 WIB, kami menerima laporan adanya dugaan bunuh diri di Desa Karyomukti," kata dia.

Petugas langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP bersama tim Inafis Polres Pekalongan dan pihak RSUD Kajen. 

Dari hasil penyelidikan awal dan keterangan para saksi, diketahui bahwa korban diduga mengalami depresi berat akibat terlilit utang, yang tak kunjung bisa dilunasi. 

Pihak keluarga juga mengungkapkan bahwa sebelumnya korban pernah melakukan percobaan bunuh diri menggunakan tali jemuran, namun berhasil digagalkan.

“Motif kuat mengarah pada tekanan psikologis karena masalah ekonomi. Dari hasil pemeriksaan fisik luar, ditemukan tanda-tanda khas korban gantung diri, serta tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan fisik lainnya,” terang Ipda Warsito.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: