Warga Wiradesa Pekalongan Tertipu Biro Umroh di Medsos, Bayar Rp 46 Juta Tak Diberangkatkan
Dua korban penipuan biro umroh yang pasang iklan di medsos mengadu ke Polres Pekalongan, Jumat, 14 Februari 2025.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Dua orang warga Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, mengadukan sebuah biro jasa umroh ke Sentra Pengaduan Mapolres Pekalongan, Jumat, 14 Februari 2025.
Kedua korban merasa tertipu biro umroh itu, karena hingga waktu yang sudah ditetapkan untuk pemberangkatan umroh, pihak biro menghilang tiada kabar. Oleh karena itu, korban lapor polisi atas kejadian yang menimpanya itu.
Bayu Agung Pribadi, SKM, SH, MH, selalu kuasa hukum kedua korban menyebut, kedua kliennya awalnya tertarik dengan sebuah iklan umroh di medsos.
Dalam iklan tersebut dijelaskan ada paket umroh plus Turki yang batal dari jamaah sebelumnya.
"Kami melaporkan saudara KAS alias K yang beralamat di Kota Tegal yang beriklan di group Pejuang Subuh Pemalang, pada tanggal 9 Januari 2025, mengenai umroh plus Turki atas nama PT. I*** Tour and travel, dengan alasan menggantikan jamaah yang batal berangkat umroh karena sakit," jelas Bayu.
Baca juga:3 Warga Comal Bobol Sekolah di Sragi Pekalongan, Tak Hanya 1 Sekolahan
Bayu menyebut, usai berkomunikasi, terlapor menyampaikan ke korban untuk segera mengganti biaya dengan harga Rp22.500.000 dan hanya ada 2 tiket mendesak. Sebab, jamaah umroh akan diberangkatkan pada tanggal 13 Febuari 2025 sesuai pamflet.
"Karena tertarik, klien kami segera membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 10 juta untuk 2 orang," kata dia.
Beberapa hari kemudian, terlapor meminta pelunasan dengan cara meyakinkan korban dengan diberikan peralatan berupa koper, tas, dan pakaian ihrom. Sehingga kliennya makin percaya.
Sayangnya, kendati sudah dilakukan pelunasan sebesar Rp46 juta, kedua kliennya tidak pernah dijemput dan diberangkatkan oleh terlapor.
"Kedua klien kami sudah diberi jadwal berangkat pada tanggal 13 Februari 2025, dengan titik kumpul di rest area Batang pada jam 04.00 WIB untuk dilakukan penjemputan. Namun hingga siang dan hingga hari ini, terlapor menghilang tidak ada kabar," tandas dia.
Bayu berharap, kasus ini bisa ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian, agar tidak ada lagi korban penipuan dengan modus serupa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

