Disway award
iklan banner Honda atas

Bingung Pilih KPR? Ini Panduan Lengkap Bedanya KPR Syariah dan Konvensional! Jangan Sampai Salah Pilih

Bingung Pilih KPR? Ini Panduan Lengkap Bedanya KPR Syariah dan Konvensional! Jangan Sampai Salah Pilih

Bingung Pilih KPR? Ini Panduan Lengkap Bedanya KPR Syariah dan Konvensional! Jangan Sampai Salah Pilih--Freepik

RADARPEKALONGAN.CO.ID – Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai panduan lengkap bedanya KPR syariah dan konvensional.

Memiliki rumah pribadi adalah impian hampir semua orang dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi jalan utama untuk mewujudkan impian tersebut.

Namun, memilih jenis KPR yang sesuai tidak bisa dianggap sepele, apalagi jika kalian ingin menjalankan prinsip keuangan yang selaras dengan nilai hidup.

Di Indonesia, tersedia dua pilihan utama, yakni KPR Syariah dan KPR Konvensional. Meskipun sama-sama bertujuan membantu kepemilikan rumah, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam sistem, prinsip, hingga manfaat jangka panjangnya.

Artikel ini akan membantu kalian memahami perbedaan KPR Syariah dan Konvensional agar tidak salah langkah dalam memilih jalur pembiayaan rumah terbaik.

BACA JUGA:Ingin Punya Rumah Idaman? Kuasai 3 Strategi Cerdas Jenis KPR Ini Sekarang Juga! Jangan Sampai Terlewat

BACA JUGA:KPR Macet? Ini 6 Jurus Ampuh Bebas dari Ancaman Penyitaan Rumah! Cara Cerdas Hindari Sanksi

Jelajahi Perbedaan Fundamental KPR Syariah dan Konvensional

1. Proses Transaksi: Siapa yang Membeli Properti Kalian?

Pada KPR Konvensional, lembaga keuangan memberikan dana tunai kepada kalian untuk membeli rumah. Artinya, bank tidak terlibat langsung dalam transaksi properti.

Sebaliknya, pada KPR Syariah, bank terlebih dahulu membeli rumah yang kalian inginkan, lalu menjualnya kembali kepada kalian secara cicilan.

Proses ini dilakukan tanpa bunga, melainkan dengan sistem margin yang telah disepakati sejak awal.

2. Sistem Keuntungan: Bunga vs Margin Tetap

KPR Konvensional menggunakan sistem bunga, di mana suku bunga dapat berubah mengikuti suku bunga pasar (floating rate). Ini bisa menyebabkan cicilan kalian naik atau turun seiring waktu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait