Disway award
iklan banner Honda atas

4 Tips Bicara dengan Intonasi yang Sempurna, Fasih dan Tidak Belibet untuk Memikat Audiens!

4 Tips Bicara dengan Intonasi yang Sempurna, Fasih dan Tidak Belibet untuk Memikat Audiens!

Bicara dengan intonasi yang sempurna--freepik.com

Filler words juga bisa kamu atasi dengan memiliki persiapan yang matang sehingga kamu benar-benar menguasai pesan yang ingin kamu sampaikan dalam public speaking.

Dengan begitu, kamu bisa menghindari situasi di mana kamu kehabisan kata-kata dan mengisinya dengan filler words.

Memvariasikan Kecepatan Bicaramu dan Memberikan Jeda Kalimat

Jeda akan berpengaruh besar pada makna dari kalimat yang kamu ucapkan, begitupun dengan kecepatanmu dalam berbicara. Memvariasikan jeda dan kecepatan berbicara tentu saja akan membantumu dalam bicara dengan intonasi yang sempurna.

Kamu bisa menghidupkan komunikasi yang sedang berlangsung dengan melakukan hal ini, sehingga audiens tidak akan merasa bosan akibat kecepatan bicaramu yang monoton atau jeda kalimatmu yang begitu-begitu saja.

Pastikan kamu tidak berbicara dengan terlalu cepat, karena hal tersebut dapat memicumu merasakan kegugupan dan ketika kamu belum terlalu menguasai materi komunikasimu, bisa jadi kamu akan blank seketika.

Jangan pula berbicara terlalu lambat, karena audiens akan bosan menunggumu mengucapkan kalimat selanjutnya.

Temukanlah tempo yang tepat. Caranya adalah dengan menemukan keseimbangan.

Contohnya, ketika hendak menekankan kata-kata tertentu, kamu bisa melakukan jeda panjang sebelum mengungkapkannya kemudian menggunakan nada yang cenderung lambat untuk menekankan kata per kata.

BACA JUGA 4 Manfaat Komunikasi Efektif dalam Keseharian, Sangat Berguna untuk Kehidupan Sosialmu!

Variasikan Tinggi Rendah dan Keras Lemah Suara

Hal terakhir yang harus kamu lakukan untuk bisa bicara dengan intonasi yang sempurna adalah dengan memvariasikan tinggi rendah dan volume suaramu.

Kedua hal ini dapat membantumu dalam memberikan kontras sehingga audiensmu tetap terlibat dalam pembicaraan yang sedang berlangsung.

Tinggi rendah serta volume juga bisa menjadi bagian penting dalam menekankan makna tertentu yang meyakinkan audiens bahwa kamu peduli dan tahu betul tentang pesan yang sedang kamu sampaikan.

Jika tinggi rendah serta volume suara tidak kamu variasikan, maka komunikasimu akan monoton dengan nada yang sama saja dari awal hingga akhir.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait