Disway award
iklan banner Honda atas

Tak Paham Jenis Fight Language pada Pasangan, Bikin Konflik Susah Selesai: Bukan Cuma Cinta yang Ada Bahasanya

Tak Paham Jenis Fight Language pada Pasangan, Bikin Konflik Susah Selesai: Bukan Cuma Cinta yang Ada Bahasanya

Jenis fight language pada pasangan--freepik.com

BACA JUGA Jadi Target Salah Paham, 5 Sikap yang Terlihat Red Flag Padahal Green Flag, Jangan Jauhi Gebetanmu Karena Ini!

Retribusi (Retribution)

Bukannya bersikap vokal, orang dengan fight language retribusi sering kali hanya diam, tetapi sudah merencanakan untuk balas dendam. Dia sengaja menyusun hukuman yang menurutnya setimpal untukmu.

Ada pula pasangan dengan bahasa pertengkaran ini yang cukup vokal seperti dengan mengatakan, “Lihat aja ya, nanti!” atau “Kamu bakal dapat balasan yang setimpal, aku jamin!”.

Kamu perlu bersikap aktif untuk menenangkan pasangan yang seperti ini, sebab biasanya mereka sulit untuk mengontrol diri dan menjadikan balas dendam sebagai satu-satunya cara menyelesaikan masalah dan menemukan kepuasan.

Pembenaran (Justification)

Hampir mirip dengan jenis fight language pada pasangan berupa kebenaran, bahasa pertengkaran yang satu ini juga membuat pemiliknya bersikeras bahwa dia adalah pihak yang benar.

Akan tetapi, terdapat perbedaan di mana pasangan dengan bahasa pertengkaran ini cenderung meyakinkan diri bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar dengan cara merendahkannya, tidak seperti fight language kebenaran di mana sang pelaku sudah yakin dan gigih bahwa dia benar.

Kalimat paling umum yang diucapkan oleh para pemilik tipe fight language ini adalah, “Kamu yang bikin situasi jadi runyam!” atau “Kalau kamu nggak nurut, aku bakal bertindak lebih jauh lagi dan itu karena kamu!”.

BACA JUGA 5 Bahaya Pocketing Relationship, Jangan Mau Disembunyikan dalam Hubungan!

Gangguan (Distraction)

Terakhir, ada juga pasangan yang ketika bertengkar cenderung mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri. Ini karena orang tersebut tidak pandai dalam menghadapi konflik.

Dibanding menyerang, pasanganmu akan cenderung bersikap defensive dengan mengatakan hal-hal seperti, “Aku nggak salah, ya” atau “Aku nggak bisa ngontrol itu, loh!”.

Meski terkesan adem dan tidak memperpanjang konflik, sebenarnya pasangan yang seperti ini cenderung toxic karena tidak peduli dengan konsekuensi dan hanya fokus melindungi reputasi diri.

Yuk, analisis lagi jenis fight language pada pasangan mana yang sesuai dengan pasanganmu agar kamu tahu betul harus berbuat apa saat bertengkar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait