Fatayat NU Kabupaten Pekalongan Gelar Orientasi Kader PMBA, Optimalkan Peran dalam Percepatan Penurunan Stunti
--
PEKALONGAN,RADARPEKALONGAN.CO.ID – Bertempat di Gedung PC Fatayat NU Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (11/10/2025), Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Kegiatan yang bekerja sama dengan UNICEF dan Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah ini mengusung tema “Optimalisasi peran kader PMBA dalam percepatan Penurunan stunting di Kabupaten Pekalongan”.
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Pekalongan, Jariyah S.Pd., menyampaikan bahwa Kabupaten Pekalongan termasuk dalam 10 besar kabupaten di Jawa Tengah yang menerima program orientasi PMBA ini. Program ini akan dilanjutkan dengan pendampingan dan pendataan ibu hamil (bumil) dan Baduta ( Bayi bawah dua tahun).
“Hari ini kita mengundang tiap PAC itu 4 orang dengan total jumlah peserta 105 orang, kita utamakan kader Posyandu atau kader kesehatan di desanya masing-masing, yang biasanya sudah menjadi pengurus Fatayat baik dari tingkat ranting maupun tingkat cabang,” ujar Jariyah.
Jariyah juga menjelaskan tindak lanjut dari kegiatan ini. “Follow-up kegiatannya nanti diharapkan ini tadi yang disampaikan dari wilayah kita ada pendataan lagi sekitar 2.000 minimal untuk batuta dan bumil, yang sudah terdata sekitar 2.000 di Kabupaten Pekalongan untuk tahap pertama,” paparnya. “Nah, ini tahap ke dua harapannya minimal 2.000 lagi apalagi jika lebih dari itu kita akan dapat reward dari PW.”
Ia berharap para kader yang hadir dapat memberikan edukasi dan pendampingan bumi yang berisiko tinggi dan baduta.
“Nah, ini kader Fatayat yang hadir pada hari ini saya berharap bisa mendampingi bumil yang berisiko tinggi atau mungkin mendampingi batuta untuk pertumbuhan si kecilnya ini lebih terjamin baik secara fisik dan mental,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I PW Fatayat NU Jawa Tengah, Hj. Misbahatul Hidayati, M.Pd., menjelaskan bahwa program PMBA ini merupakan bagian dari upaya pencegahan stunting di Jawa Tengah.
“PMBA ini latar belakang terbentuknya adalah kita membantu untuk pencegahan stunting yang ada di Jawa Tengah,” terang Misbahatul. “Fatayat ini kan sebagai mitra pemerintah dan sebagai organisasi kemasyarakatan yang tentu saja membantu program pemerintah bagaimana untuk menekan angka stunting.”
Ia menambahkan, keterlibatan kader Fatayat sangat penting untuk menjangkau masyarakat lebih luas. “Fatayat punya banyak jamaah, punya banyak anggota yang kalau kita hanya mengandalkan tim dari kesehatan yang sampai turunannya sampai kader Posyandu itu kan sepertinya masih kurang ya langkah-langkahnya,” katanya. “Nah, ini kita mencari celah lain yang sifatnya membantu jadi mitra.”
Dalam pembinaan PMBA, Fatayat mengedepankan pendataan dan pendampingan. “Langkah yang diambil Fatayat dalam pembinaan PMBA ini adalah kita punya datanya ya untuk syarat pertama, data angka stunting, data batita, ibu hamil kita punya datanya lalu kita melakukan pendampingan,” ujarnya.
Pendampingan yang dilakukan oleh kader tidak berlangsung 24 jam, melainkan berupa pencatatan dan edukasi yang fokus pada kondisi ibu hamil dan balita.
“Pendampingannya bukan 24 jam kita mencatat ya. Tapi misalnya ada kader, ada saudara hamil, data dan tanyakan apa saja yang sudah ibu hamil lakukan untuk meningkatkan kesehatannya, bagaimana konsumsinya, bayi juga kita tanya ibunya konsumsinya seperti apa, ASI-nya bagaimana, MPASI-nya sudah sesuai aturan atau belum. Kalau belum nanti kita memberikan edukasi,” jelasnya.
Misbahatul menekankan bahwa jika ditemukan masalah di lapangan, kader akan berupaya memberikan bantuan. “Lalu ketemu masalah di lapangan yang pertama kita edukasi, latar belakang sosial seperti apa, apakah karena ketidaktahuan atau ketidakmampuan, kita akan bantu baik secara langsung maupun akses,” pungkasnya.
Dengan adanya orientasi ini, diharapkan para kader Fatayat NU di Kabupaten Pekalongan dapat lebih optimal dalam memberikan edukasi dan pendampingan, sehingga berkontribusi signifikan terhadap upaya percepatan penurunan stunting.(mal)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

