TKI Kendal Rilis Album di Malaysia

KENDAL - Kata siapa pekerja migran tak bisa berprestasi. Apa yang dilakukan Basuki Wardoyo, pekerja migran asal Desa Pojoksari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal jadi bukti jika para pahlawan devisa itu juga bisa menorehkan prestasi di negeri orang.

Setelah lulus SMK, Basuki memilih tidak melanjutkan keperguruan tinggi lantaran terbentur biaya. Umumnya warga kendal memutuskan untuk merantau, mencalonkan jadi TKI. "Awal tahun 2006, saya berangkat menjadi tenaga migran di Malaysia sampai tahun 2016 bekerja sebagai buruh pabrik texstil di Malaysia. Di negeri jiran itu, saya sempat merilis lagu dan berhasil rekaman sambil bekerja sebagai TKI," katanya, baru-baru ini.

Diakui Basuki, musik memang telah lama menjadi hobinya. Sejak SMPM sampai kinipun, dirinya sulit lepas dari bermusik. Dulu, dia sangat menggandrungi genre musik rock beraliran metal. Meski tak ada darah musisi dari orang tuanya yang hanya buruh tani, dengan kemampuannya Basuki nekat menciptakan dan membuat almbum sendiri di Malaysia. Upaya itu dilakukannya tanpa perantara.

"Tak semua orang musisi Indonesia bisa recording di Malaysia, tapi nyatanya saya bisa. Mungkin bertanya tanya kenapa bisa merilis lagu di malaysia, berkenalan dengan Artis malaysia. Jawabannya, nasib setiap orang tak sama ketika di rantau. Saya juga tidak pilah pilih kawan, mungkin memang sudah menjadi rejeki saya," imbuhnya.

Dia berharap, apa yang dilakukannya bisa memotivasi generasi muda di Indonesia untuk berkarya yang terbaik bagi bangsanya. Untuk itu, akan lebih baik jika para pemangku negeri maupun produser dan manager bisa melihat karya Basuki dan mensuportnya.

"Monggo, karya saya bisa di lihat di youtube, klik Basuki Wardoyo. Nanti ada single terima kasih cinta yang sudah dirilis di Malaysia di awal 2017 lalu," ucapnya. (fik)

Sumber: