Menuju Republik Jeruk, Batang Siap Panen Raya Perdana

Menuju Republik Jeruk, Batang Siap Panen Raya Perdana

SIAP PANEN - Kawasan kebun jeruk Desa Pangempon Kecamatan Bawang
yang siap panen raya pada bulan Juli 2020.

BATANG - Trademark Batang menjadi Republik Jeruk, perlahan mulai terealisasi. Meski di tengah pandemi covid-19, pengembangan kawasan perkebunan jeruk di Batang kian progesif. Bahkan beberapa kebun sudah berbuah dan siap panen raya perdana.

Ketua Komunitas Republik Jeruk, Isnan Ambar Santosa mengatakan, pengembangkan kawasan tanaman jeruk di Batang sangat mengejutkan. Meski dengan target 3,5 tahun bisa berbuah, tapi di Batang cukup 2 tahun sudah mulai berbuah.

"Awal tanam 25 April 2018, belum genap usia panen 3,5 tahun tapi sudah berbuah dan siap panen raya kondisi ini sangat mengejutkan. Artinya di Batang panen jeruk maju 1 tahun dari target," jelas Isnan Ambar Santosa, Senin (8/6/2020).

Salah satu yang menjadi percontohan adalah, Kebun Buah Dinas Pangan dan Pertanian berlokasi di Desa Clapar Kecamatan Subah. Nantinya bersama beberapa kebun lainnya, kebun ini akan menjadi percontohan rencana panen raya pada bulan Juli 2020.

"Di sini jeruk ditanam di lahan seluas 2 hektar dengan 3 inovasi teknologi yakni Kebun Produksi, Varietas Unggul Baru dataran rendah, Penanaman Sistem Tanam Rapat (SITARA)," katanya.

Isnan juga menjelaskan, Pemkab Batang dan Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro) bekerja sama mengupayakan Pengembangan Kawasan Jeruk di Kabupaten Batang.

"Selain bantuan bibit, petani jeruk mendapat pendampingan, pelatihan dan monitoring oleh Balitjestro dan Pemkab Batang. Total ada 44.000 bibit jeruk yang ditanam, dengan luasan lahan 88 hektar yang dikelola oleh petani. Masing-masing blok luasnya minimal 2.000 meter persegi yang berlokasi di 14 Kecamatan," jelas Isnan.

Jeruk lokal ini juga bisa menjadi potensi bidang kesehatan bagi masyarakat. Selain itu juga bisa mendorong ekonomi masyarakat sekitar.

"Kawasan pertanian jeruk siap menjadi agrowisata dan wisata edukasi yang mampu menimbulkan multi player efek pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya," tutupnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: