Cuaca Tak Mendukung, Nelayan Istirahat Melaut
KOTA - Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan memutuskan tidak melaut karena cuaca yang kurang mendukung berdasarkan informasi dari BMKG, Rabu (15/6/2022). Untuk mengisi waktu, para nelayan tersebut memilih melakukan aktivitas lain seperti memperbaiki jaring maupun mesin kapal.
"Hari ini ada gejala supermoon atau kondisinya bulan purnama sehingga berkaitan dengan kenaikan pasang air laut dan cuaca, sehingga para nelayan pilih aman untuk tak berlayar," terang Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Muhammad Mahson, Rabu (15/6/2022).
Menurut Mahson, alasannya para nelayan tak melaut karena lebih mementingkan keselamatannya dibanding mata pencahariannya. "Para nelayan lokal merapat ke dermaga untuk memperbaiki jaringan, mesin, dan kapal. Hari ini mereka manfaatkan untuk berbenah," jelas Mahson.
Meski para nelayan tak melaut, aktivitas di TPI setempat tetap ada pelelangan ikan. Itu karena ada beberapa kapal yang berlabuh. Kapal yang berlabuh yakni yang tonasenya di atas 5 GT, jenisnya kapal frezer. "Untuk hasil ikannya variatif, tercatat pada hari Minggu ikan yang dilelang sebanyak 30 ton, Senin 25 ton, dan Selasa 25 ton," beber Mohsan.
Kendati demikian aktivitas Minggu ini sangat ramai karena setiap harinya ada aktivitas pelelangan. "Hari ini ada gejala supermoon atau kondisinya bulan purnama sehingga berkaitan dengan kenaikan pasang air laut dan cuaca, sehingga para nelayan pilih aman untuk tak berlayar," terang Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Muhammad Mahson Amd saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (15/6/2022).
Menurut Mahson, alasannya para nelayan tak melaut karena lebih mementingkan keselamatannya dibanding mata pencahariannya. "Para nelayan lokal merapat ke dermaga untuk memperbaiki jaringan, mesin, dan kapal. Hari ini mereka manfaatkan untuk berbenah," jelas Mahson.
Mahson menyebutkan kapal yang berlabuh yakni yang tonasenya di atas 5 GT, jenisnya kapal frezer jadi kapal tersebut tak menjaring dari kapal lain atau bongkar angkut ikan di tengah laut. "Untuk hasil ikannya variatif, tercatat pada hari Minggu ikan yang dilelang sebanyak 30 ton, Senin 25 ton, dan Selasa 25 ton," beber Mohsan.
Untuk hasil tangkapan mayoritas ikan tongkol, layang, tengiri, dan lemuru. "Untuk harga relatif stabil, per kilo ikan tongkol Rp15.000, ikan layang Rp17.000, ikan tengiri Rp55.000, ikan lemru Rp14.000, kan manyung Rp24.000, ikan pe Rp20.000, dan ikan cucut Rp20.000," papar Mohsan.
Dia menyampaikan bahwa harga ikan saat ini cukup stabil. Namun jika tonasenya rendah permintaan akan meningkat dan harga ikan naik tapi tak signifikan, begitu pula jika tonase di atas 40 ton, harga ikan akan menurun. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: