Cucu Syekh Abdul Qadir Jailani Anggap Indonesia Sudah Seperti Negaranya Sendiri
KOTA - Ulama asal Turki yang juga cucu ke-25 Sulthanul Auliya Syekh Abdul Qadir Al Jailani, Syekh Prof Dr Muhammad Fadhil Al Jailani, menganggap kalau Indonesia tidak lagi seperti negara kedua baginya, melainkan sudah seperti negaranya sendiri yaitu Turki.
Pasalnya, kata Syekh Fadhil, selama ini dirinya sudah berkeliling dan berkunjung ke banyak negara di Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika dalam rangka untuk mencari dan meneliti karya-karya Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Selama kunjungan tersebut, termasuk ke Indonesia yang sudah dilaksanakan selama hampir 15 tahun ini, Syekh Fadhil sangat merasakan dan melihat betul kalau di negara-negara lain masyarakat muslimnya memiliki kecintaan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani sekitar 50 sampai 60 persen.
"Tetapi masyarakat muslim di Indonesia, mereka memiliki kecintaan pada Syekh Abdul Qadir Al Jailani lebih dari 85 persen. Dari fakta itulah akhirnya saya tegaskan bahwa Indonesia bukan lagi negara kedua bagi saya, tetapi sudah seperti negara saya sendiri yaitu Turki," kata Syekh Fadhil saat memberikan ceramah di acara Takhtim pengajian rutin Majelis Taklim Al Maliki dan Hormat Haul Kiai Ageng Pekalongan dan Masyayikh di Kompleks Pondok Pesantren Al Maliki, Jl Kyai Ageng Pekalongan No 1, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Kamis (17/3/2022) malam.
Di depan para jemaah yang mengikuti pengajian tersebut, Syekh Fadhil juga mengungkapkan kegembiraannya atas kunjungannya ke Indonesia kali ini, khususnya ke Pekalongan atas undangan KH Saefuddin Amirin, selaku pengasuh dan pemimpin Majelis Taklim dan Pondok Pesantren Al Maliki Pekalongan.
Beliau senang karena kali ini kembali bisa berkunjung ke Indonesia setelah dua tahun tidak bisa berkunjung karena selama kurang lebih dua tahun ada pandemi korona.
Kunjungan Syekh Fadhil ke Al Maliki ini merupakan yang ke dua kalinya, setelah sebelumnya pada tahun 2019 lalu berkunjung untuk meletakkan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Al Maliki.
Menurut Syekh Fadhil, kunjungan kali ini juga sangat spesial dan membanggakan. Pasalnya, setelah menunggu sekitar 15 tahun, Kitab Tafsir Al Jailani karya Syekh Abdul Qadir Al Jailani kini sudah selesai diterjemahkan dan dicetak ke dalam bahasa Indonesia.
"Alhamdulillah pada kunjungan kali ini Kitab Tafsir Al Jailani sudah bisa hadir dalam terjemahan bahasa Indonesia. Dengan demikian, kitab tafsir Al Jailani ini bisa lebih mudah dikaji dan diambil manfaatnya dan ilmunya oleh semua kalangan, tidak lagi hanya oleh kalangan tertentu ketika masih berbahasa Arab," ungkapnya.
Dalam ceramahnya, Syekh Fadhil juga menyampaikan pesan tentang ajaran dari Syekh Abdul Qadir Al Jailani sebagaimana disebutkan dalam Kitab Nashaih Al Jailani. Yakni menyangkut kejujuran dan kebohongan.
Disebutkan bahwa kita semua harus memiliki sifat jujur karena sifat jujur memiliki derajat kedua setelah kenabian. "Karena mewarisi sifat-sifat para nabi, yaitu sifat jujur," terangnya.
Sebaliknya, tentang sifat bohong. Sifat bohong ini harus dihindari karena derajatnya satu tingkat di bawah setan. "Orang yang memiliki sifat bohong, dia merupakan pewaris sifat-sifat syaitan," bebernya.
Syekh Fadhil juga mengingatkan akan pentingnya memanjatkan salawat kepada Rasulullah Sayyidina Muhammad SAW. "Allah telah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk membaca salawat untuk Nabi."
Acara Tahtim dan Haul ini dimeriahkan pula oleh grup Hadroh Al Muqorobin dan Habib Muhammad Firdaus Al Munawwar dari Kendal.
Sementara itu, khodimul tahtim dan haul, yang juga pengasuh Majelis Taklim dan Ponpes Al Maliki, KH Saefudin Amirin, mengungkapkan harapannya kegiatan tersebut membawa ilmu dan berkah bagi semuanya. Dia juga memohon doa restu agar pondok pesantren yang masih dibangun tersebut membawa manfaat untuk semuanya.
"Mohon doa restu agar pondok yang masih kita bangun ini menjadi pondok yang manfaat, pondok yang dipenuhi dengan ilmu, dengan keikhlasan, dan dengan kemurnian hati," imbuhnya. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: