Ratusan Saluran Irigasi 15 Hari Dikeringkan
**Petani Diminta Patuhi Pola Tanam
KARANGANYAR - Ratusan saluran irigasi di Kabupaten Pekalongan dikeringkan selama 15 hari. Pengeringan total jaringan irigasi tahun 2019 pada daerah irigasi (DI) kewenangan provinsi dan pusat di Kabupaten Pekalongan ini dimulai sejak 1 Oktober hingga 15 Oktober 2019.
Surat pemberitahuan pengeringan total pun sudah disampaikan ke sejumlah pihak terkait. Salah satunya ke pemerintah desa. "Kami sudah mendapat surat pemberitahuan dari UPTD Pemeliharaan Irigasi Padurekso yang isinya informasi tentang pengeringan total jaringan irigasi dari tanggal 1 hingga 15 Oktober," terang Perangkat Desa Kayugeritan, M Puji Purwanto, Kamis (3/10).
Dikatakan, salah satu tujuan pengeringan itu agar petani padi bisa melakukan penanaman serentak paska pengeringan itu. "Salah satu tujuannya agar petani nanti bisa melakukan penanaman serentak," kata dia.
Dikatakan, pada era 90-an masyarakat menunggu pengeringan saluran irigasi tersebut. Anak-anak hingga orang dewasa ramai-ramai turun ke sungai untuk mencari ikan atau marak ikan. "Dulu setiap musim pengeringan seperti ini anak-anak hingga orang tua turun semua marak ikan di sungai. Ikan dulu masih banyak sekali seperti ikan wader, betek, lele, dan kutuk. Sekarang di sungai ikan sudah semakin langka sehingga tradisi itu sudah tidak ada lagi," tutur dia.
Kabid PSDA DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan, Edi Setiawan, dikonfirmasi terpisah membenarkan bahwa ada pengeringan serentak jaringan irigasi di Kabupaten Pekalongan selama 15 hari tersebut, yakni dari tanggal 1 - 15 Oktober 2019. Menurutnya, daerah irigasi (DI) yang menjadi kewenangan Kabupaten Pekalongan sebanyak 339 DI, dengan luas 13.818 hektare.
"Pengeringan serentak ini sesuai Perbup Pola Tanam Kabupaten Pekalongan," terang dia.
Menurutnya, pengeringan irigasi tujuan utamanya untuk memutus siklus hama dan penyakit tanaman. Selain itu, lanjut dia, saat pengeringan merupakan kesempatan untuk melakukan pemeliharaan jaringan sesuai dengan kewenangannya.
"Untuk debit saat ini memang sedikit. Namun, karena memang belum MT (musim tanam) 1 sehingga debit air tidak menjadi masalah," ujar dia.
Seperti diketahui, secara umum biasanya MT1 diawali pada bulan November. MT1 ini identik dengan musim penghujan. Biasanya akan berakhir dengan panen di pertengahan atau akhir Februari. Untuk MT2 dimulai awal atau pertengahan Maret-akhir Juni, dan untuk MT3 diawali bulan Juli-akhir Oktober. Sedangkan, musim tanam kemarau pada Agustus, September, dan Oktober. (ap5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: