Ratusan Warga Demo Tolak Pembuangan Limbah Jeans Wash ke Sungai

Ratusan Warga Demo Tolak Pembuangan Limbah Jeans Wash ke Sungai

PEGADEN TENGAH - Ratusan warga dari Pegaden Tengah, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Kamis (19/9/2019) menggelar unjuk rasa terkait dengan pembuangan limbah jeans wash ke sungai. Warga melakukan penutupan aliran limbah, dan menuntut agar limbah tidak dibuang ke sungai.

Pada aksi itu sebelumnya berkumpul di depan Balai Desa Pegadent Tengah, kemudian melakukan long mars menuju tempat usaha industri laundry jeans wash. Dalam aksi long mars, warga membentangkan kertas karton bertuliskan "Sungaiku menangis, juragan meringis", "kaliku wes ora perawan", "stop buang limbah ke sungai", "bau wangi untuk pengusaha, bau busuk buat warga", dan "jangan korbankan kami dengan bisnismu".

Zamrudin, Warga Pegaden Tengah menuturkan bahwa aksi ini dilakukan karena tidak ada tanggapan dari pengusaha terkait penangan limbah yang dibuang di sungai. Sedangkan warga yang melalukan aksi berasal dari 7 RT, dan mereka menuntut agar para pengusaha tidak membuang limbah ke sungai.

"Limbah ini sudah mencemari sungai disekitar cukup lama, apalagi kalau musim kemarau ini baunya sangat menyengat. Dulu pernah didemo seperti ini, tetapi tidak digubris oleh pengusaha," ungkapnya.

Menurut Zamrudin tuntutan warga sebenarnya tidak terlalu berat, karena mereka hanya menginginkan agar sungai disekitarnya tidak dicemari oleh limbah jeans wash. Pengusaha boleh membuang limbah ke sungai dengan syarat harus mempunyai IPAL dan difungsikan serta diolah dulu, bukan limbah yang airnya berwarna biru keunguan.

Kepala Desa Pegaden Tengah, Khaeriyah menambahkan bahwa sebelumnya sudah ada pertemuan terkait dengan tuntutan warga yang menginginkan agar para pengusaha tidak membuang limbah ke sungai. Dari hasil pertemuan tersebut akhirnya warga mengajak Dinas Perkim & LH Kabupaten Pekalongan untuk meninjau langsung ke lokasi.

"Dari hasil tinjauan kemarin, semuanya tidak mempunyai IPAL, hanya bak tampung saja," tuturnya.

Khaeriyah juga menuturkan bahwa industri jeans wash di Pegaden Tengah ini sudah berjalan puluhan tahun, dan pengusaha selalu membuat limbahnya ke sungai. Pengusaha seperti abai dengan keresahan warga dan terus menjalankan usahanya tanpa memikirkan sekitar terkait pembuangan limbah.

"Semoga dengan aksi ini para pengusaha bisa sadar bahwa limbah yang mereka buang ke sungai telah merugikan masyarakat sekitar," katanya.

Sementara itu, salah satu pengelola industri jeans wash dengan nama Citra Arino Laundry, Endah Kusumaningtias (27) mengakui bahwa usahanya yang menghasilkan limbah memang dibuang ke sungai.

"Saya sebagai pengelola usaha menerima saja tuntutan warga, mereka hanya menuntut untuk menutup saluran pembuangan limbah yang ke sungai, bukan menutup usaha saya," ucapnya.

Selanjutnya, Endah akan meminta bantuan dari Dinas Perkim & LH untuk bagaimana mengelola limbah jeasn wash yang dihasilkan oleh usahanya tersebut. "Kemarin sudah dikasih tau oleh dinas bahwa limbahnya bisa disedot dulu dengan bantuan dari dinas, saya akan mencoba cara itu walapun bersifat sementara sampai saya sudah punya IPAL," tukasnya.

Endah juga baru pertama kali ini merasakan di demo oleh warga, dan juga belum tahu caranya menyaring limbah, dan menurutnya dengan kejadian ini bisa sebagai pembelajran bahwa kedepan jangan membuang limbah ke sungai lagi sebelum diolah. (rifki/radarpekalonganonline)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: