Ratusan Warga di Perantauan Dipantau Intensif

Ratusan Warga di Perantauan Dipantau Intensif

*Pemdes Kedungjaran Siagakan Posko Covid-19

Kades Kedungjaran, Ida Bagus Sanubari

SRAGI - Tingginya jumlah warganya yang bekerja di perantauan membuat Pemerintah Desa Kedungjaran, Kecamatan Sragi, harus proaktif melakukan pemantauan. Cara itu ditempuh demi memutus potensi penyebaran Covid-19 di wilayahnya, mengingat sebagian besar perantau terpusat di Jakarta yang notabene wilayah zona merah corona.

Saat dikonfirmasi Radar di kantornya, Rabu (8/4/2020) kemarin, Kepala Desa Kedungjaran, Ida Bagus Sanubari, menjelaskan bahwa warganya yang bekerja dan berwirausaha di tanah rantau kebanyakan terpusat di Ibu Kota Jakarta. Jumlah totalnya bahkan mencapai angka 800 an. Catatan kependudukan tersebut cukup mengkhawatirkan, karena potensi terpapar virus corona terbilang tinggi.

Karena itu, Pemdes Kedungjaran sejauh ini telah membentuk Posko Covid-19 yang bertempat di balai desa setempat. Tim yang bertugas pun secara efektif telah bekerja melakukan pemantauan dan pendataan warga di perantauan.

"800 itu artinya seperempat jumlah penduduk Kedungjaran, mereka selama ini mengadu nasib di perantauan. Ada yang bekerja, ada yang berwirausaha, yang jelas sebagian besar terpusat di Jakarta. Artinya, ada potensi mereka tertular virus corona, mengingat Jakarta kan zona merah," terang Ida Bagus.

Dalam beberapa hari terakhir, lanjut dia, sudah sekitar 200 warga rantau yang pulang kampung. Kondisi dan aktivitas mereka kami pantau secara intensif, karena sesuai protokol mereka berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Kecuali itu, pihaknya juga terus menyampaikan himbauan kepada warganya yang masih di Jakarta dan kota besar lainnya agar kali ini tidak mudik dulu ke kampung halaman demi kebaikan semua. Himbauan juga dilakukan melalui media sosial.

"Komunitas perantau warga Kedungjaran sangat solid. Keberadaan paguyuban warga Pekalongan di Jakarta ini mudah-mudahan bisa meyakinkan warga kami untuk mengindahkan himbauan pemerintah, salah satunya dengan tidak mudik ," jelasnya.

Selain memantau aktivitas warga di perantauan, Tim Covid-19 ini juga intens memberikan sosialisasi dan edukasi ke warga tentang protokol pencegahan. Mereka juga memberikan layanan penyemprotan disinfektan hingga screening suhu tubuh. Menurut Ida Bagus, Tim Covid melakukan penyemprotan secara berkala dan menyeluruh untuk mensterilisasi Desa Kedungjaran.

"Dari fasilitas umum, sekolah, mushola dan masjid, di setiap rumah warga juga dilakukan penyemprotan disinfektan. Bahkan jalan utama desa kita lakukan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan tosa dan alat semprot cucian sepeda motor," pungkasnya.(jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: