Rob Tiap Tahun Kian Meningkat

Rob Tiap Tahun Kian Meningkat

**Akan Digelar Workshop Gubernur, Bupati, dan Walikota

TERENDAM ROB - Ratusan hektar tambak di wilayah pesisir terendam rob, sehingga petambak merugi.

KAJEN - Bencana rob Pekalongan baik itu di Kabupaten Pekalongan maupun Kota Pekalongan sudah melumpuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik lingkungan (ekologi), sosial mapun ekonomi. Luasan area yang terkena dampak rob dari tahun ke tahun semakin meningkat.

"Data pada tahun 2019 luas rob Pekalongan kurang lebih 60 km persegi, baik di Kabupaten maupun Kota Pekalongan," ujar Koordinator Forum Komunikasi Peduli Rob (FKPR) Pekalongan, Dr Mujio SPi MSi, Rabu (17/6/2020).

Mujio yang juga Kepala Divisi Ekonomi Wilayah dan Tata Ruang P4W-IPB ini menyatakan, banjir rob juga menenggelamkan sawah dan tambak. Penelitian Kasbullah pada tahun 2014 menyebutkan, pada tahun 2014 ada sekitar 484 hektar sawah yang terkena dampak rob di Kecamatan Wonokerto dan Tirto, dengan kerugian kurang lebih Rp 24 miliar pertahun. Selain itu, ada sekitar 300 hektar tambak yang gagal panen dan tidak bisa berpoduksi. Sehingga masyakat sebagian besar sudah tidak bisa bekerja ke sawah dan tambak.

"Sejak tahun 2010 kebijakan penanganan rob Pekalongan sudah menjadi program prioritas pemerintah, baik nasional, provinsi maupun kabupaten/kota, yaitu dengan adanya program pembuatan tanggul penanganan rob di Kota Pekalongan tahun 2017 dan 2019 di Kabupaten Pekalongan. Perbaikan infrastruktur, pemberikan bantuan kepada masyarakat juga sudah dilakukan. Beberapa penelitian dan kajian juga sudah dilakukan baik dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian selama kurang lebih 10 tahun terakhir ini," kata dia.

Pertanyaan sekarang adalah apakah kebijakan penanganan rob yang sudah dilakukan sudah dapat menyelesaikan permasalahan rob yang dari tahun ke tahun semakin meluas dan semakin besar dampaknya. Hal tersebut mejadi pekerjaan rumah bersama, tidak hanya pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Legislatif (daerah dan pusat) serta seluruh elemen masyarakat Pekalongan, tidak terkecuali para putra-putri terbaik Pekalongan yang tinggal di luar Pekalongan diharapkan peduli dengan kondisi rob Pekalongan.

"Pada saat momen yang sangat baik ini, yaitu pada bulan Syawal, kami Forum Komunitas Peduli Rob (FKPR) Pekalongan bersama dengan Fakultas Teknik Univeritas Pekalongan dan Pusat Pengkajian Perencanaan Pengembangan Wilayah (P4W-LPPM) IPB University mengajak semua unsur elemen masyarakat Pekalongan baik yang berada di Pekalongan maupun di luar Pekalongan untuk bersama-sama merumuskan kebijakan, strategi dan program yang tepat dalam rangka penanggulangan rob Pekalongan ini dengan Workshop Rembug Warga Peta Jalan Penanganan Rob Pekalongan Pasca Pembangunan Tanggul," kata dia.

Dikatakan, workshop dilaksanakan pada Kamis (18/6/2020) hari ini, pukul 09.00 WIB - 13.00 WIB dengan prasarana zoom meeting. Workshop akan menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya, dalam aspek kebijakan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dan Walikota Pekalongan Saelany Mahfud.

Narasumber aspek ekonomi ada anggota DPR RI, yakni Prof Hendrawan Supraktino, Bisri Romly, dan Arsul Sani. Sedangkan narsum aspek sosial, Rektor Unikal Suryani dan Rektor IPB
Arif Satria.

Untuk narsum aspek lingkungan, Ruhban Ruzziyatno, Kepala BBWS Pemali Juana, Rokhis Komarudin, Kepala Pemanfaatan Inderja, LAPAN, dan Heri Andreas (ITB). Workshop akan dimoderatori oleh Mujio. "Peserta workshop ini adalah seluruh elemen masyarakat Pekalongan, baik warga Pekalongan, diaspora Pekalongan dan seluruh masyarakat yang peduli terhadap rob Pekalongan," kata dia. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: