SEHARI, ADA 14 CORONA

SEHARI, ADA 14 CORONA

**Hajatan Mulai Sumbang Penyebaran Kasus

KAJEN - Kasus terkonfirmasi Covid-19 mengalami lonjakan cukup tinggi, Kamis (27/8/2020). Dalam satu hari saja, ada penambahan hingga 14 kasus baru.

Hingga kemarin, total akumulasi terkonfirmasi Covid-19 di Kota Santri sudah ada 98 kasus. Dengan rincian, 17 orang dirawat, 44 orang sembuh, 30 orang menjalani isolasi mandiri, dan sudah ada 7 orang meninggal dunia. Padahal, sehari sebelumnya kasus terkonfirmasi Covid-19 masih di angka 84 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro, dikonfirmasi, kemarin, menyatakan, penambahan kasus yang cukup tinggi ini berasal dari kluster keluarga. "Hasil penambahan dari Wiradesa, Kedungwuni, Buaran, ada di Kesesi juga. Menyebar mas," kata dia.

Dikatakan, rata-rata kasus Covid-19 di Kabupaten Pekalongan dari kluster keluarga. Ada satu orang di sebuah keluarga terkonfirmasi Covid-19 dan akhirnya menyebar ke anggota keluarga lainnya. Sehingga, dalam satu keluarga itu ada yang hingga empat orang atau lebih terpapar virus corona.

"Satu yang terkena akhirnya satu keluarga kena semua. Ini yang harus kita waspadai. Semua harus ikut menjaga," ujar dia. Diakuinya, temuan kasus terbanyak di Kecamatan Wiradesa karena petugas di sana melakukan tracking secara masif dan tepat sasaran. Untuk itu, ia mengapresiasi kinerja jajarannya di Kecamatan Wiradesa.

"Wiradesa luar biasa karena trackingnya masif. Uni sebagai upaya untuk pencegahan lebih dini," tandas dia.

Disinggung penyebab awal sebuah keluarga terpapar virus corona, ia mengibaratkan terkadang seperti telur dan ayam. "Darimana dia awalnya dapatkan virus corona, dari hasil informasi dari pasien. Pasien dikorek informasinya. Rata-rata menyatakan tidak dari mana mana. Namun terus kita lakukan penelusuran mendalam," kata dia.

Oleh karena itu, asal muasal dia terpapar virus corona bisa diketahui. Menurutnya, ada yang baru bepergian ke luar kota, bahkan ada yang terpapar dari tamu saat menggelar hajatan.

"Ada yang baru pergi dari luar kota, ada juga dari tamu saat ada hajatan. Itu juga harus kita waspadai," ungkap dia. Disinggung apakah hajatan akan diperketat lagi, Wawan menyatakan, protokol hajatan sebenarnya sudah dibuat. Namun diakuinya, Protokol kesehatan itu belum ditaati dengan baik.

Dikatakan, semua kegiatan bisa dilaksanakan, namun dengan protokol kesehatan yang ketat. Yakni, dengan 3 M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Semua patuh dengan itu Insya Allah bisa teratasi.

Dalam hajatan, kita dulu sudah buat aturannya, protokolnya. Kapasitas, lokal, dan undangan ada batasnnya. Kita sudah buat protokol untuk itu. Dalam gedung misalnya kapasitasnya minimal 30 persen, dan lain sebagainya. Tinggal kita menyikapi dan menerapkan protokol itu. Ketaatan bersama kita lakukan, batasan-batasan harus kita lakukan, agar semuanya bisa tertib," katanya.

Disebutkan, untuk kasus meninggal dunia terkonfirmasi Covid-19 ada. Namun, tingkat kesembuhannya juga tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: