Sidak ke Pasar Sugihwaras Baru, Ketua DPRD Soroti Lahan Bermasalah

Sidak ke Pasar Sugihwaras Baru, Ketua DPRD Soroti Lahan Bermasalah

SIDAK - Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab, saat melakukan sidak di Pasar Sugihwaras Baru, Selasa (26/11). Balgis menyoroti adanya isu lahan yang masih bermasalah di lokasi tersebut.

KOTA - Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab, melakukan sidak ke dua proyek yakni Pasar Sugihwaras Baru dan Alun-alun Kota Pekalongan, Selasa (26/11). Didampingi Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, Kepala Bappeda, Anita Herukusumorini dan sejumlah pejabat dari Dindagkop UMKM serta DPUPR, Balgis mengecek progres pembangunan dan beberapa isu permasalahan pada dua proyek tersebut.

Salah satu yang menjadi disorot oleh Balgis yakni terkait masalah lahan yang ada di Pasar Senggol Lama, atau yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan Pasar Sugihwaras Baru. Berdasarkan informasi dari pedagang, diketahui bahwa sejumlah lahan yang ada di bagian timur Pasar Senggol Lama masih menjadi permasalahan.

"Ada beberapa hal yang menjadi catatan. Salah satunya yakni Pemkot harus memperhatikan status tanah yang akan dibangun Pasar Sugihwaras Baru. Jangan sampai nanti jika anggaran pembangunan di sana sudah disetujui justru muncul masalah baru karena persoalan lahan," pesan Balgis.

Dia tidak ingin kasus Pasar Banjarsari terulang. Sehingga dia meminta kepada pihak eksekutif agar memperjelas legalitas lahan di lokasi tersebut. "Sehingga kami minta sebelum anggaran ini disetujui, Pemkot harus memperjelas status tanah di sana," tambahnya.

Selain itu, Balgis juga berpesan agar pembangunan yang direncanakan harus mengakomodir seluruh pedagang yang ada. Dia ingin agar Pemkot memastikan bahwa jumlah kios yang dibangun sudah sesuai dengan jumlah pedagang yang akan menempati. "Kami ingin agar nanti pasar selesai, pedagang bisa masuk. Jangan sampai ada konflik," ujar Balgis.

Untuk itu Balgis meminta Pemkot memiliki data pasti jumlah pedagang sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. "Harapan kita bersama bahwa pembangunan pasar ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, bukannya menimbulkan masalah baru," katanya.

Sedangkan mengenai Alun-alun Kota Pekalongan, dia meminta agar Pemkot juga merencanakan pemeliharaan terhadap bangunan yang sudah dibuat. Jangan sampai bangunan dan penataan yang sudah dilakukan berakhir sia-sia karena tidak dijaga dengan baik. "Kami minta agar direncanakan pemeliharaan intensif. Setelah selesai dibangun, tugas bukan berarti selesai tapi justru harus terus dilakukan perawatan dan pemeliharaan," tegasnya.

Sementara itu, mengenai progres pembangunan Pasar Sugihwaras Baru, Kabid Pasar pada Dindagkop UMKM, Saminta mengatakan, saat ini progres pembangunan sudah mencapai 61,55%. Dengan target selesai pada akhir tahun, dia optimis pembangunan Pasar Sugihwaras Baru tahap pertama dapat selesai sesuai target. "Kami optimis bisa rampung," kata Saminta.

Sedangkan untuk progres penataan Alun-alun, yakni pembangunan gapuro dan kamar mandi, berdasarkan informasi dari pekerja saat ini progres sudah mencapai 60% dan diyakini dapat selesai sesuai target.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: