Sidak Pasar Senggol Baru, DPRD Kecewa

Sidak Pasar Senggol Baru, DPRD Kecewa

*Progres Minim, Kualitas Bangunan Buruk

SIDAK - Badan Anggaran DPRD Kota Pekalongan melakukan sidak di tiga lokasi proyek. Pembangunan Pasar Senggol Baru menjadi proyek paling disorot karena progres dan kualitas bangunan dinilai buruk.

KOTA - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Pekalongan melakukan sidak ke sejumlah proyek yang tengah dalam proses pembangunan yakni Pasar Sugihwaras Baru, penataan Alun-alun dan Pasar Senggol Baru. Dari ketiga proyek itu, Banggar DPRD menyoroti pembangunan Pasar Senggol Baru. Anggota DPRD mengaku kecewa terhadap pembangunan pasar yang akan digunakan untuk menampung pedagang dari Pasar Senggol Lama Sugihwaras.

Anggota Banggar yang juga Ketua Komisi B, Abdul Rozak mengatakan, banyak temuan dalam sidak di Pasar Senggol Baru. Jika dilihat dari segi perencanaan, dia menilai perencanaan pembangunan tidak sempurna. Selain itu, ada beberapa bagian bangunan yang kualitasnya buruk. Belum lagi waktu yang mepet, diprediksi akan membuat pengerjaan pembangunan tidak rapi.

Rozak juga menyoroti tidak adanya kamar mandi umum dalam perencanaan pembangunan. Kemudian drainase yang disiapkan dalam perencanaan, hanya berupa dua bak kontrol yang menurutnya tidak akan mampu menampung pembuangan limbah di kawasan pasar. Hal itu akan menjadikan pasar rentan menjadi kumuh.

"Banyak hal yang ditemukan. Yang jelas jika dilihat dari fisik, perencanaannya tidak baik. Dari semua masalah itu, yang dirugikan adalah masyarakat dan pedagang. Ini adalah bentuk kinerja yang tidak bisa memberikan pelayanan dengan baik," ujar politisi PPP tersebut saat ditemui usai sidak.

Melihat kondisi demikian, dia menyatakan akan membawa temuan-temuan tersebut dalam rapat kerja selanjutnya untuk meminta pertanggung jawaban instansi terkait. "Kalau melihat progresnya juga masih minim. Jika bangunan ini sampai tidak jadi, ini bisa dinilai bahwa kebijakan pemerintah tidak pas dan tidak bisa memberikan pelayanan yang baik. Karena pedagang berpotensi kehilangan tempat untuk mencari nafkah," ujarnya.

*Rozak 'Mencak-mencak' Lihat Kamar Mandi Rp200 juta

Tak hanya kualitas bangunan Pasar Senggol Baru yang dinilai mengecewakan. Saat sidak di proyek penataan Alun-alun, anggota DPRD juga dibuat kecewa melihat hasil pembangunan. Rozak bahkan sempat 'mencak-mencak' melihat bentuk bangunan kamar mandi umum yang dibangun di Alun-alun Pekalongan dengan anggaran pembangunan sebesar Rp200 juta. "Ini bagaimana kamar mandi hanya seperti ini, tapi anggarannya Rp200 juta," ujarnya.

Rozak meluapkan kekecewaannya setelah melihat hasil pembangunan kamar mandi yang ditempatkan di dua sudut Alun-alun tersebut. Saat ditinjau di bagian dalam kamar mandi yakni di bagian kakus, terlihat hanya ada dua kloset jongkok tanpa adanya pembatas antara kloset. Itu artinya, pembatas antar kamar mandi tidak akan dibangun dengan tembok.

"Ini tidak ada pembatasnya. Hanya seperti ini. Apalagi keramiknya juga hanya menggunakan yang kualitas rendah. Harusnya bisa lebih baik kalau anggarannya Rp200 juta," tambahnya lagi.

Sementara itu, Ketua Banggar DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab mengatakan bahwa setelah melihat progres pembangunan ada beberapa hal yang harus dicermati. Pertama yakni progres pembangunan yang capaiannya masih minim. Padahal kontrak pembangunan ditarget selesai pada 25 Desember 2019. Sehingga dia meminta kontraktor maupun pengawas untuk mengejar progres pembangunan.

Kemudian juga terkait kualitas bangunan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama, Balgis menyoroti bentuk kios yang dinilai tidak memenuhi kebutuhan pedagang. "Ini bentuknya justru seperti kandang hewan. Sehingga kami minta ini untuk dievaluasi semuanya," kata Balgis.

Kepala Dindagkop dan UKM, Bambang Nurdyatman saat dikonfirmasi menjelaskan, progres pembangunan saat ini sudah mencapai 60%. Untuk mempercepat pelaksanaan, pihaknya akan meminta rekanan untuk menambah tenaga. "Kami minta untuk segera memobilisasi tenaga sebanyak mungkin dan lakukan lembur. Untuk peralatan yang sudah ada juga segera saja dibawa kesini untuk bisa digunakan," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: