Unik, 150 Mentok Beradu Indahnya Bulu

Unik, 150 Mentok Beradu Indahnya Bulu

PENILAIAN - Para juri tengah memberikan penilaian terhadap entok milik salah satu peserta lomba.

KENDAL - Sekitar 150 hewan mentok meramaikan even Muscovy Duck Contest yang digelar di halaman Gedung Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia di Botomulyo Cepiring, Minggu (12/1). Peserta tidak hanya dari Kabupaten Kendal, namun juga dari daerah lain, seperti Semarang, Batang, Pekalongan, Demak, Purwodadi, dan bahkan ada Jawa Timur, seperti Kediri dan Madiun.

Ketua panitia, Heri mengatakan, kegiatan yang baru pertama digelar itu diadakan oleh komunitas pecinta hewan mentok yang tergabung dalam Paseduluran Entok Kendal (Pedal). Dikatakan, selama ini hewan mentok hanya dikenal sebagai hewan potong untuk dimakan. Padahal, mentok juga bisa dijadikan hewan peliharaan untuk hiasan di halaman rumah, karena memiliki keindahan, seperi bulu dan cara berjalan. "Mentok ini termasuk hewan rumahan yang jinak, sehingga banyak dipelihara di rumah-rumah," katanya.

Dijelaskan Heri, kategori lomba terbagi menjadi dua, yaitu kriteria kelas berat badan dan kelas kontes atau keindahan. Masing-masing kelas dibagi menjadi kelompok jantan dan betina. Untuk kategori berat badan, pemenangnya yang paling berat saat ditimbang.

"Untuk kelas kontes, penilaiannya meliputi keindahan bulu, warna bulu, postur tubuh secara keseluruhan, mulai dari kepala, badan hingga kaki," jelasnya.

Pembina Pedal, Fauziaur Fajar mengatakan, lomba tersebut diadakan untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi para pecinta hewan mentok. Melalui kegiatan itu, maka bisa saling bertukar pikiran atau sharing tentang hewan mentok. "Selain menambah saudara, kami juga bisa bertukar pikiran untuk menambah wawasan banyak hal tentang hewan mentok," imbuhnya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dipertan Kendal, Eko Dwi Jatmiko mengatakan, tiap hewan yang dilombakan harus diperiksa kesehatannya. Hal itu untuk mencegah adanya penularan penyakit, jika hewan tersebut tidak sehat atau terkena penyakit. "Semua sudah diperiksa kesehatannya dan semuanya dalam kondisi sehat," ucapnya.

Eko berharap, dengan adanya kegiatan ini, Kendal, terutama Desa Botomulyo bisa menjadi daerah sentra ternak hewan mentok. Sampai saat ini, di wilayah Kendal belum ada peternak hewan mentok, namun hanya dipelihara sebagai hewan peliharaan di rumah-rumah. Populasi hewan mentok di Kendal sekitar 5.000 ekor yang dipelihara di rumah-rumah.

"Kami berharap Desa Botomulyo ini bisa menjadi sentra ternak hewan mentok, selain banyak yang memelihara mentok juga ada olahan daging mentik," pungkasnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: