Unik, Pasar Digital Karetan Dikunjungi Mahasiswa Udinus

KENDAL - Belasan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang melakukan studi lapangan dan mengeksplorasi Pasar Digital Karetan yang berada di Desa Meteseh, Kecamatan Boja, baru-baru ini.

Ketua kelompok studi lapangan, Risfa Khikmatur Rasyida mengatakan, keunikan pasar digital karetan yang menonjolkan budaya Jawa, khususnya makanan tradisional, sampai saat ini masih terjaga dengan baik. Lokasinya yang berada di tengah perkebunan hutan karet menambah suasana alami.

"Kami tertarik untuk melakukan studi mengeksplore lebih luas lagi pasar karetan yang menonjolkan keramahan warga dalam jajakan makanan tradisional," katanya.

Nuansa tradisional terlihat mulai dari pintu masuk berupa gapura bambu, plus gubuk lepak pedagang yang menyajikan menu kuliner tempo doeloe, seperti tiwul, cengkelek, sate tiwul, wedang uwuh, wdang rondhe, dan masih banyak lainnya.

"Yang menjadi daya tarik pengunjung, yakni festival kuliner di Pasar Karetan semua makanannya menggunakan bahan tradisional yang susah dicari jaman sekarang. Terlebih, semua transaksi tidak menggunakan rupiah, tapi uang kayu (girik) yang sebelumnya ditukarkan," terangnya.

Sementara itu, Owner Pasar Digital Karetan, Don Kardono menuturkan, berdirinya Pasar Karetan didorong semangat menunjang bidang kepariwisataan daerah yang ada di wilayah Boja. Sehingga perekonomian warga setempat meningkat dengan pengelolaan wisata berbasis alam yang masih menonjolkan nuansa tradisional.

"Berdirinya Pasar Karetan tentu tidak lepas dari 4P (Product, Place, Price, Promotion). Kami benar-benar memperhatikan rumus itu agar Pasar Karetan tetap eksis," katanya.

Tak hanya menikmati kesegaran alam, pengunjung juga sekaligus bisa menikmati nuansa Budaya Jawa lewat kuliner tradisional. "Ada yang datang dari luar kota pun banyak yang menyempatkan waktu datang ke Pasar Karetan," imbuhnya. (lid)

Sumber: