Ampuhnya Penempelan Stiker PKH di Rumah Warga

Ampuhnya Penempelan Stiker PKH di Rumah Warga

*Baru Sepekan, Sudah 4 KPM Mengundurkan Diri

WONOPRINGGO - Upaya Pemerintah Desa (Pemdes) Pegaden Tengah, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan menggalakkan pemasangan stiker untuk rumah warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) ternyata cukup ampuh. Terbukti, baru sepekan digulirkan, beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah menyatakan mengundurkan diri.

Mereka menyadari kondisi keluarganya sudah mampu, sehingga melekan jatah bantuan untuk warga lain yang membutuhkan. "Terkait penempelan stiker untuk PKH, Baru minggu-minggu ini sudah digalakkan, dan alhamdulillah ada 4 warga yang sudah mengundurkan diri dengan sukarela. Terakhir baru 2 RT yang kami tempelkan, "ungkap Kades Pegaden Tengah, A Rofiq, saat ditemui di kantornya, Selasa (4/8/2020).

Kendati ada juga warga yang melakukan protes akan hal tersebut, namun setelah disosialisasikan dengan baik, akhirnya mereka mau menerima kebijakan tersebut.

"Penempelan stikernya sendiri berupa tulisan penerima PKH yang kami semprot dengan pilok di dinding rumah. Iya biasa ada satu dua warga yang komplain, tapi akhirnya mereka mengerti," terang Rofiq.

Dijelaskan, penempelan stiker tersebut sedikit banyak telah menyadarkan masyarakat yang sudah mampu atau sudah mandiri namun masih memperoleh PKH. Harapannya, mereka mau merelakan jatah bantuanya untuk dimanfaatkan oleh warga yang betul-betul berhak menerima.

"Ya alhamdulillah sudah bisa menerima, ya sudah ada sosialisasi dulu, dan mereka sudah saling mengerti. Kebetulan penerima di sini kan cukup banyak ada ratusan gitu," jelasnya.

Menurut Rofiq, pola kesadaran seperti itu sangat bagus bagi iklim bermasyarakat, mengingat masih banyak warga yang benar-benar membutuhkan.

"Sejauh ini saya belum tahu pasti siapa saja yang menerima, kalau seumpamannya yang menerima itu yang berhak ya bagus. Intinya usahakan kalau yang mampu gantian sama yang lain. Kasihan yang berhak tapi ngga dapat," urainya.

Proses penempelan stiker yang baru berjalan seminggu dan baru menyisir 2 RT itu diharapkan menjadi pembelajaran bagi warga agar proses selanjutnya di RT dan RW lain hingga keseluruhan di desa semakin banyak lagi yang tersadar untuk mengundurkan diri, sehingga kuota PKH-nya bisa diserahkan kepada warga yang lebih membutuhkan.

"Harapannya, mudah-mudahan banyak warga yang sadar kalau sudah benar-benar mampu harap mengundurkan diri, sebab mereka yang benar-benar membutuhkan masih banyak," ucapnya.

Sejauh ini, lanjut Rofiq, warganya cukup kooperatif mengikuti semua proses yang dilakukan pemerintah desa terkait PKH.

"Makanya ini keputusan saya ambil. Baru 2 RT, dan rencana akan menyeluruh. Dan sejauh ini masyarakat kooperatif untuk ditempeli stiker," tutupnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: