Belajar Harmoni dari Festival Kalipucang Wetan

Belajar Harmoni dari Festival Kalipucang Wetan

CICIPI MENU - Bupati Wihaji berkesempatan menjajal menu makanan khas yang dihadirkan di Festival Batik Rifaiyah usai membuka acara, Selasa (22/10) malam kemarin.

Batang - Festival Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang tak hanya menyuguhkan perpaduan antara seni budaya, bazar produk ekonomi kreatif UMKM, dan hingga produk Batik Rifaiyah. Lebih dari itu, even tersebut juga menjadi pembawa pesan harmoni atas keragaman budaya.

Festival yang mengusung tema Kalipucang Wetan Harmoni Berbudaya itu menghadirkan seribu reban, tari kontemporer, yang dibuka secara langsung oleh Bupati Batang, Wihaji, Selasa (23/10/2019) malam, di depan Balai Desa setempat.
"Ini bagian dari kekayaan khazanah seni budaya serta kreatifitas masyarakat, yang harus kita support untuk mendapatkan brand sebagai desa budaya dan produk Batik Rifaiyah," kata Wihaji saat membuka kegiatan.

Menurutnya, Batang segera dicanangkan sebagai kota Wisata dan industri. Kehadiran Festival Kalipucang Wetan diharapkan menjadi spirit bagi desa-desa yang lain untuk bisa menggali potensi diri agar bisa menjadi unik, menarik, dan punya karakter khas untuk destinasi wisata. "Ini menjadi inspirasi yang positif bagi kita bersma untuk mendukung visit Batang 2020," ucap Wihaji.

Dijelaskan pula, Desa Kalipucang sudah terkenal di tingkat nasional dengan Batik Rifaiyah nya, batik khas yang sarat akan makna spiritual. Dari motif hingga proses membatiknya sambil melantunkan kidung syair berbahasa jawa, dengan mengadopsi ajaran KH Ahmad Rifaiyah.

"Ada juga potensi lain yang harus terus dikembangkan, seperti produk jeans, rebana, bisa permak jeans yang juga menjadi kekayaan destinasi untuk dijual," jelasnya.

Sementara Ketua Panitia Festival Kalipucang Wetan, Gasta menjelaskan, festival tersebut digelar 20-26 Oktober 2019. Panitia sengaja mengambil tema harmoni berbudaya, karena banyak elemen organisasi Islam di Desa Kalipucang Wetan, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Rifaiyah, LDII, dan oramas lainya.

"Walau berbagi Ormas desa, kita hidup rukun, di sinilah kita bisa maju bareng-bareng membangun Desa Kalipucang. Festival ini akan berlangsung lima hari, menampilkan seni budaya serta produk UMKM dan Batik Rifaiyah. Nah, agar ada nuansa yang khas, kita hadirkan juga pasar jajan batik sekaligus sebagai cara merayakan Batik Rifaiyah," terang Gasta. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: