Bupati Tinjau Daerah Kekeringan

Bupati Tinjau Daerah Kekeringan

**Warga Dapat Air Harus Jalan 2 Kilometer

DATANGKAN - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mendatangkan air bersih untuk warga Dukuh Siberuk Desa Lambanggelun, Paninggaran.

KAJEN - Bupati Pekalongan H Asip Kholbihi meninjau lokasi kekeringan, kemarin. Lokasi yang dikunjungi kali ini Dukuh Siberuk Desa Lambanggelun Kecamatan Peninggaran.

Bupati berkunjung bersama jajaran BPBD, DPU Taru, BPR/BKK, dan forum CSR Kabupaten Pekalongan, anggota DPRD Kabupaten Pekalongan. Dalam kesempatan itu, mengambil terobosan jangka panjang untuk menangani krisis air air bersih di sejumlah. Terobosannya dengan melakukan pemetan pengambilan sumber air baku, sebagai langkah jangka panjang. Sebagai langkah awal, Pemkab memberikan bantuan anggaran Rp 100 jt untuk program jangka panjang penanganan kekeringan.

Sekadar untuk diketahui, kekeringan di beberapa desa sudah sejak dua bulan terakhir. Selama itu warga terdampak harus menerima bantuan suplay air dari Pemkab Pekalongan melalui BPBD setempat.

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menyebut untuk masalah kekeringan sudah ditangani sejak awal dengan anggaran Rp 2 miliar. Langkah yang dilakukan dalam penanganan masalah kekeringan, selain program yang konkrit juga menggelar salat istisqa berdoa kepada Allah agar diberikan hujan yang barokah.

"Karena memang kemarau ini sudah berkepanjangan, sehingga masyarakat cukup kesulitan mendapatkan air bersih," kata bupati.
Dijelaskan, dengan upaya jangka panjang menyalurkan dari sumber mata air, maka pada tahun mendatang ketika muncul kemarau panjang, sudah ada persiapan air.

"Tapi bisa dilihat, meskipun kekeringan, lokasinya tidak kering kerontang, melainkan subur. Ini karena kemarau saja," tandas Asip.
Sementara itu Kepala Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran, Sutopo, membenarkan daerahnya mengalami kekeringan di musim kemarau ini. Kata dia, musim kemarau saat ini warga mengalami kesulitan air bersih terutama untuk masak dan minum. Untuk mendapatkan air, warga harus turun ke tengah hutan menuju sumber air sebuah 2 kilometer.

"Ada sumber air namun jauh sekali, mudah mudahan dengan kedatangan Pak Bupati ini kendala air dapat cepat terselesaikan karena akan dibuatkan penampungan air dan air diambilkan dari sumbernya, " katanya.

Senada diungkapkan Khusnul Khotimah (28/9), warga Dukuh Siberuk, Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran. Kata dia, kekeringan sudah terjadi sejak dua bulan. Air sumur kering dan untuk kebutuhan air selain dari suplay, untuk mandi dan mencuci warga harus naik bukit hutan karet dengan jarak 2 kilo meter.

"Kalau untuk mandi ya d batasi, kadang tidak mandi. Karena memang sumurnya kering, tidak ada air sama sekali. Ketika dapat suplay air juga harus di hemat dimanfaatkan seperlunya saja," Imbuhnya. (Yon)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: