Ngaji Sambil Ngopi, Berbagi Semangat Positif antar Para Napi

Ngaji Sambil Ngopi, Berbagi Semangat Positif antar Para Napi

BATANG - Menyandang status sebagai mantan narapidana tentunya tidak mudah. Tak sedikit yang masih distigmatisasi negatif di masyarakat.

Berangkat dari situlah, Komunitas Ngopi Sambil Ngaji dibentuk. Komunitas diinisiasi oleh pengelola Rumah Tahanan Kelas IIB Batang bersama Pondok Pesantren Al-Ikhsan III Batang, sebagai sarana dakwah bagi para napi yang memilih nyantri di Ponpes At Taubah milik Rutan Batang.

Setelah menyelesaikan masa pidananya, banyak mantan napi santri yang mengikuti kegiatan pembinaan lanjutan yang dipusatkan di rumah singgah mitra kerja Rutan Batang yaitu Ponpes Al Ikhsan III.

"Ngopi sambil ngaji ini konsepnya memang dibikin sesantai mungkin karena memang dibuat untuk merangkul napi maupun para napi yang ingin dan sedang berhijrah, sehingga dengan berperilaku yang baik bisa mengubah stigma masyarakat yang tadinya negatif menjadi positif," tutur pengurus Ponpes Al Ikhsan III, Ustadz Hidayat, baru-baru ini.

Dia menuturkan, program itu rutin dilaksanakan setiap pekan dengan pengisi rata-rata merupakan mantan napi yang telah sukses dan berakhlak baik.

"Harapannya bisa memotivasi mereka bahwa meski dengan label mantan napi bisa lebih baik lagi dan mendapat perhatian masyarakat," jelasnya.

Plt Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Rowobelang Batang, Fani Yusuf mengatakan, kegiatan tersebut berkesinambungan dengan program pembinaan yang ada di Rutan.

"Kami sangat mendukung, apalagi membawa mantan napi yang sudah keluar ternyata juga bisa sukses jadi motivasi untuk napi lainnya agar mereka juga bersemangat," ujarnya.

Tak sekadar ngaji, mantan napi dari Rutan Batang juga sudah melakukan beberapa kegiatan sosial, dan membantu masyarakat sekitar.

"Selama pandemi Covid-19, para mantan napi juga menggalang dana untuk memberikan bantuan sembako, hand sanitizer, serta masker kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19, juga ikut melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah rumah ibadah, dan rumah warga," imbuhnya.

Salah satu napi santri, Ahmad Asip mengaku senang karena mendapatkan ilmu keagamaan dari para ustadz Ponpes. "Tentu kami sangat senang bisa mendapatkan ilmu, belajar agama tapi ngobrol santai dan kumpul dengan teman-teman lainnya, ke depan insyaallah dengan benar-benar merubah perilaku lebih baik stigma masyarakat kepada kami bisa positif dan tidak dipandang sebelah mata," pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: