Habib Luthfi: Waspadai Bahaya Syirik karena Corona

Habib Luthfi: Waspadai Bahaya Syirik karena Corona

CERAMAH - Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya sedang memberikan ceramah dalam pengajian rutin Jumat Kliwonan di Gedung Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Jumat (20/3/2020) pagi.
YOUTUBE AZZAHIR

KOTA PEKALONGAN - Rais 'Aam Idarah Aliyah Jam'iyyah Ahluth Thariqah Al Mu'Tabarah An Nahdliyyah (JATMAN), Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mengingatkan umat muslim untuk mewaspadai bahaya syirik akibat takut berlebihan dengan virus corona.

"Janganlah kita terlalu fokus (pada corona). Kalau tidak kuat bisa syirik. Ini anehnya sekarang banyak yang bungkam untuk memperingatkan bahaya syirik karena corona. Mereka meyakini bahwa penyakit ini memberi efek yang besar padahal tidak ada yang bisa memberi manfaat dan mudharat kecuali Allah," kata Habib Luthfi dalam ceramahnya di acara pengajian rutin Jumat Kliwonan di Gedung Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Jumat (20/3/2020) pagi.

Dalam pengajian yang diikuti ribuan jemaah itu, Habib Luthfi di awal tausiahnya menerangkan salah satu isi Kitab Jami'ul Usul fil Auliya. Dalam kitab dimaksud, diterangkan bahwa bilamana Allah telah mencintai hambaNya dan bila hamba mencintai Allah Ta'ala pasti akan diberi buahNya almahbub.

"Kalau sudah meningkat mahabbahnya hilanglah di hati itu siapapun kecuali kecintaannya kepada Allah dan RasulNya. Apabila semakin kenal Laailaha Illallah akan lebih jauh mengenal Allah bahwa selain Allah adalah makhluk, selain Allah adalah hawadits," terang Habib Luthfi.

Sebaliknya, imbuh Habib, bila kita semakin jauh dari mengenal Allah, maka akan lebih jauh pula makrifat kita kepada Allah dan kepercayaannya atau keyakinannya.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadits qudsi dari Imam Ali Ridla dari Imam Musa al Kadzim dari Imam Ja'far Shadiq dari Sayyid Imam Hamdu al Bagir dari Imam Ali Zainal Abidin dari Sayyid Husein dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah dari Allah Subhaanahu Wata'ala. Diterangkan jika seseorang berpegang teguh pada kalimat Laa Ilaha Illallah, maka akan masuk dalam perlindungan Allah, dan akan aman dari azabnya Allah.

Azab Allah Ta'ala berupa api neraka, tegas Habib Luthfi, tidak ada yang bisa menandingi. Janji Allah barang siapa baik perbuatannya maka masuk surga Allah, tapi jika amalnya dalam murka Allah maka akan masuk neraka.

"Ada tidak siksa yang lebih berat dari api neraka?" tanya Habib Luthfi kepada seluruh jemaah. "Jika tidak ada, mari kita ambil corona kita masukkan dalam api neraka," serunya.

Habib Luthfi juga berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengikuti imbauan pemerintah dan tidak memusuhi pemerintah. Menurutnya, imbauan (waspada corona, red) itu perlu, karena sayangnya pemerintah pada bangsa dan rakyatnya.

"Jadi jangan menyalahkan pemerintah. Karena (jika tidak ada imbauan itu) negara-negara luar akan menuding pemerintah Indonesia tidak perhatian pada bangsa dan rakyatnya. Itu pasti nanti namanya jelek. Maka jangan memusuhi pemerintah. Tapi ayo kita jangan sampai berefek," terangnya.

Efek dimaksud, yakni karena terlalu takut akan virus corona, malah kalau tidak kuat akan merusak tauhid.

Lebih lanjut, Habib Luthfi mengingatkan jangan sampai karena adanya corona, timbul pemisah antara yang satu dengan yang lain. Misalnya sampai timbul saling curiga, sifat suudzon antara pembeli dan penjual.

"Keduanya saling suudzon jangan-jangan ia terjangkit corona. Jangan sampai yang tadinya hatinya polos, timbul suudzon," tandasnya.

Ketika itu sudah terjadi, kata Habib Luthfi, maka mudah bagi pihak lain untuk menyulut perpecahan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: