Hari Pertama PPDB SMA, Kuota Jalur Zonasi Langsung Penuh

Hari Pertama PPDB SMA, Kuota Jalur Zonasi Langsung Penuh

KOTA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK secara daring atau online di Provinsi Jawa Tengah tahun ajaran 2019/2020 telah dimulai sejak Senin (1/7). Khusus untuk SMA, disediakan jalur pendaftaran, meliputi Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua. Meski baru dibuka, kuota jalur zonasi di Kota Pekalongan langsung penuh di hari pertama.

PENDAFTARAN - Sejumlah siswa bersama orang tuanya sedang memproses pendaftaran PPDB Online dengan bantuan operator di SMAN 3 Kota Pekalongan, Senin (1/7). WAHYU HIDAYAT

Berdasar ketentuan yang ada, dijelaskan bahwa Zonasi adalah wilayah Desa/Kelurahan dalam jarak terdekat dengan satuan Pendidikan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas berdasarkan usulan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Jarak tempat tinggal terdekat dimaksud adalah dihitung berdasarkan jarak tempuh dari Kantor Desa/Kelurahan menuju ke Satuan Pendidikan.

Adapun calon peserta didik yang wajib diterima melalui Jalur Zonasi sekurang-kurangnya 80 persen dari daya tampung satuan pendidikan. Jika jarak tempat tinggal sama, maka yang diprioritaskan adalah calon peserta didik yang mendaftar lebih awal. Jalur Zonasi sendiri dibagi menjadi 60 persen murni zonasi dan 20 persen prestasi dalam zona (Zonasi Prestasi). Sedangkan kuota untuk Jalur Prestasi (prestasi luar zonasi) adalah 15 persen, dan Jalur Perpindahan Tugas Ortu 5 persen.

Pantauan Radar Pekalongan pada laman http://ppdb.jatengprov.go.id/ maupun https://jateng.siap-ppdb.com/ pada Senin (1/7) hingga pukul 13.30 WIB, terpantau bahwa jumlah pendaftar SMA Negeri yang menggunakan Jalur Zonasi sudah melampaui kuota atau daya tampung semua sekolah. Tercatat, ada empat SMA Negeri di Kota Pekalongan yang seleksi PPDB menggunakan sistem online, yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 Kota Pekalongan.

Misalnya saja SMAN 1. Dari data statistik sementara, daya tampung untuk calon siswa dalam zona adalah 184 siswa. Hingga pukul 13.30 WIB, terpantau sudah ada 184 pendaftar. Kemudian SMAN 2, dari kuota dalam zona 184 siswa, pendaftarnya ada 302 siswa, dengan jarak paling jauh 6,30 kilometer (km). Sementara SMAN 3, kuota dalam zona 142 siswa, pendaftarnya mencapai 179 siswa, dengan jarak paling jauh 1,70 km. Demikian pula SMAN 4, dari kuota untuk 163 siswa, pendaftarnya sudah ada 214 siswa, dengan jarak tempat tinggal dengan sekolah paling jauh 4,20 km.

Sedangkan yang mendaftar melalui Jalur Zonasi Prestasi, di SMAN 1 tersedia kuota untuk 61 siswa, pendaftarnya sudah ada 61 siswa, dengan nilai tertinggi 41.85, terendah 37.45, dan rata-rata 39.02. Berikutnya SMAN 2, kuota 61 siswa, pendaftar 10 siswa, dengan nilai terendah 23.70, tertinggi 37.55, dan rata-rata 29.25. Sementara SMAN 3, tersedia kuota 48 siswa, pendaftar 48 siswa, dengan nilai terendah 36.05, tertinggi 39.80, dan rata-rata 36.91. Sedangkan di SMAN 4, kuotanya 48 siswa, pendaftar 48 siswa, dengan nilai terendah 31.75, tertinggi 38.10, dan rata-rata 33.93.

Jika dilihat berdasar statistik jumlah pendaftar melalui Jalur Prestasi, untuk SMAN 1 tersedia kuota (luar zona) untuk 46 siswa, pendaftar sudah ada 55 siswa, dengan nilai terendah 23.65, tertinggi 45.00, dan rata-rata 34.82. Berikutnya SMAN 2 (kuota luar zona 46, pendaftar 1, terendah 20.10, tertinggi 20.10, rata-rata 20.10), SMAN 3 (kuota luar zona 36, pendaftar 9, terendah 27.35, tertinggi 36.05, rata-rata 31.77), dan SMAN 4 (kuota luar zona 41, pendaftar 4, terendah 28.45, tertinggi 35.55, rata-rata 32.70).

Sementara, calon siswa yang mendaftar melalui Jalur Perpindahan Tugas Ortu di empat sekolah tersebut jumlahnya masih di bawah kuota yang disediakan. Misalnya SMAN 1, kuota untuk 15 siswa, pendaftar melalui jalur ini hanya 5 siswa. SMAN 2, dari kuota untuk 15 siswa, belum ada satupun yang mendaftar melalui jalur ini. Sementara di SMAN 3, dari kuota 12 siswa, pendaftarnya ada 2 siswa, sedangkan di SMAN 4, belum ada calon siswa yang mendaftar melalui jalur ini, meskipun tersedia kuota untuk 14 siswa.

Pantauan situasi di SMA Negeri yang ada di Kota Pekalongan pada hari pertama PPDB Online kemarin, relatif lebih sepi jika dibandingkan saat proses verifikasi dan pengambilan token beberapa waktu lalu. Ini dikarenakan, para calon siswa bisa mendaftar secara mandiri dari manapun, maupun mendaftar dengan cara datang ke sekolah untuk meminta bantuan operator atau panitia PPDB online di sekolah dimaksud.

Khusus untuk SMAN 1 Pekalongan, panitia PPDB setempat menyarankan calon siswa untuk mendaftar secara mandiri. Hal itu juga telah diinformasikan melalui akun Instagram sekolah yang beralamat di Jalan Kartini 39 Kota Pekalongan ini sehari sebelum PPDB Online dimulai.

"Pendaftaran online mandiri akan dimulai besok tanggal 1 Juli 2019 pukul 00:00wib atau bisa disebut nanti tengah malam kalian sudah bisa mendaftar hingga 5 Juli 2019 pukul 23:59 lebih 59 detik Waktu Indonesia Barat (bukan Waktu Indonesia Bercanda) ingat yaa jangan sampe salah paham dan pendaftaran ini dilakukan sendiri oleh masing2 calon siswa, panitia gak akan mendaftarkan kalian. Jadi mandirilah wahai calon kartinians," tulis akun @sman1pekalongan pada Minggu (30/6) siang.

Kepala SMAN 1 Pekalongan, Sulikin, saat dikonfirmasi pun mengaminibahwa calon siswa SMAN 1 Pekalongan membenarkan hal itu. "Iya, betul (proses pendaftaran secara mandiri)," katanya, Senin (1/7).

Lain halnya SMAN 3 Pekalongan. Pantauan hingga Senin siang, sejumlah calon siswa didampingi orang tuanya datang ke sekolah tersebut untuk meminta didaftarkan dengan bantuan operator PPDB setempat. "Iya, bisa mendaftar secara mandiri. Tetapi ini saya dan anak saya sengaja datang ke sini, minta bantuan operator, supaya lebih mantap. Sekalian nanya-nanya berbagai hal tentang PPDB online agar lebih jelas," ungkap Rohman, salah satu orang tua siswa.

Ada pula salah satu orang tua siswa yang datang dengan tujuan untuk ubah pilihan sekolah untuk anaknya. "Sebenarnya kalau secara zonasi, lebih dekat ke SMA 2, karena rumah di Panjang Wetan. Tapi Rencananya mau mendaftar di SMAN 3, karena jika dilihat dari jurnal sementara sampai siang ini, kalau pakai jalur prestasi kayaknya masih bisa masuk. Pilihan berikutnya adalah mendaftar di SMA 4, memang lokasinya lebih jauh dari rumah. Tetapi tidak apa-apa, sebab kalau SMA 2 anak saya tidak berminat karena sering kebanjiran," ungkapnya. (way)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: