IAIN Pekalongan Mewisuda 552 Mahasiswa dengan Model Drive Thru

IAIN Pekalongan Mewisuda 552 Mahasiswa dengan Model Drive Thru

"Selanjutnya Program Pascasarjana, Jurusan S-2 HK sebanyak 9 orang dan S-2 PAI sebanyak 48 orang. Sehingga total ada 552 wisudawan," jelas Muhlisin.

Mengenai Predikat Kelulusan, disampaikan Muhlisin dari Program Pascasarjana sebanyak 42 wisudawan meraih predikat Cumlaude dan 15 meraih predikat Sangat Memuaskan. Sedangkan Program Sarjana dan Diploma Tiga, peraih Predikat Cumlaude sebanyak 285 orang, Sangat Memuaskan sebanyak 198 orang, dan Predikat Memuaskan sebanyak 12 orang.

Kemudian predikat Wisudawan Terbaik Jurusan, Jurusan S-2 HKI diraih Janu Kurnia Utama (IPK 3,78); S-2 PAI diraih Lin Nurmayanti (IPK 3,82); S-1 HK diraih Miftah Husaeni (IPK 3,76); S-1 HES diraih Ifadzil Khaq (IPK 3,92); S-1 PAI diraih Siti Nur Luluk Samarra (IPK 3,90); S-1 PBA diraih Nur Alfi Mukaromah (IPK 3,87); S-1 PGMI diraih Diyah Nurul Fitriyati (IPK 3,83); S-1 PIAUD diraih Dwi Ayu Atika (IPK 3,77); S-1 IAT diraih Ulfia Ningrum (IPK 3,83); S-1 BPI diraih Lalis (IPK 3,83).

Kemudian, Terbaik Jurusan S-1 KPI diraih Zahida Putri Amalia (IPK 3,68); S-1 TP diraih Muhamad Fikri Maulana (IPK 3,87); S-1 EKOS diraih Sukirno (IPK 3,81); dan D-3 PBS diraih Alfin Hidayat (IPK 3,64). Sedangkan Wisudawan Terbaik tingkat Institut diraih Ifadzil Khaq (IPK 3,92) dari S-1 HES.

KAMPUS MERDEKA

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Pekalongan Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag. menyampaikan bahwa beberapa bulan terakhir ini, kita cukup akrab dengan istilah Kampus Merdeka yang digaungkan oleh Mendikbud RI Nadiem Makarim.

"Kampus Merdeka pada dasarnya adalah
kebijakan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi di
Indonesia, termasuk PTKIN. Dalam hal ini, Mendikbud menghendaki agar lulusan
perguruan tinggi menguasai banyak talenta guna menghadapi tantangan Revolusi
Industri 4.0 yang semakin kompleks," katanya.

Rektor juga menyinggung tentang pandemi Covid-19 yang mulai mewabah di Indonesia sejak Maret 2020 berdampak besar pada kegiatan akademik di perguruan tinggi. Sejak Maret lalu, hampir seluruh kampus di Indonesia telah menghentikan kegiatan perkuliahan secara tatap muka dan menggantinya secara daring atau online.

Laju penyebaran virus yang semakin cepat dan tidak menentu mengharuskan para pengelola kampus, khususnya PTKIN, untuk mencari cara agar mampu beradaptasi dengan kondisi baru dan mengurangi risiko penularan virus.

"Sejak awal mewabahnya Covid-19, pimpinan PTKIN, termasuk IAIN Pekalongan, telah berkomitmen untuk mengambil peran, baik peran akademis ataupun peran sosial, akibat pandemi global ini," terangnya.

Ditambahkan Ade Dedi Rohayana, IAIN Pekalongan juga telah meluncurkan Gerakan Kampus Tangguh. Gerakan Kampus Tangguh adalah program yang didesain tidak hanya untuk menjadikan kampus IAIN Pekalongan bebas dari virus, bakteri dan kuman, tetapi juga untuk mewujudkan kepedulian sosial kepada sesama.

Turut hadir dalam acara wisuda sekaligus memberikan orasi ilmiah, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.A. Hadir pula, Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi yang juga memberikan sambutan di depan para wisudawan. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: