Pemda Kendal Terapkan 100% WFH

Pemda Kendal Terapkan 100% WFH

**Karena Tingginya Lonjakan Covid-19
**Pelayanan Masyarakat Tetap Berjalan

KENDAL - Tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal membuat pemerintah daerah memutuskan untuk memberlakukan kebijakan work from home (WFH) 100 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan perkantiran Setda Kendal. Kebijakan yang berlaku sepekan ke depan itu ditujukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 agar tak semakin meluas, mengingat banyak ASN yang terpapar.

"Pada rapat Satgas, kemarin, pak bupati berharap dilakukan WFH 100 persen, bahasanya seperti itu, tapi itu tak mungkin. Karena teman-teman ASN yang melayani masyarakat tak boleh berhenti. Misal dalam hal pelayanan KTP, kependudukan lainya dan peizinan," kata Sekda Kendal Moh Toha, Senin (22/6/2021), kepada wartawan saat lakukan monitoring tempat isolasi mandiri terpusat di kecamatan-kecamatan.

Toha mengungkapkan, pemberlakukan WFH 100 persen itu dipandang perlu karena melihat peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal. Baik tinjauan secara umum maupun khusus. Secara umum, keterjangkitan virus corona pada akhir-akhir ini lebih dari angka 1.000 kasus. Padahal sebelumnya hanya pada angka kiasaran 200 kasus Covid-19.

"Dengan melihat yang terpapar itu, menjadikan Kendal berada pada peringkat ke 4 di Jawa Tengah. Tapi kalau bicara jumlah keseluruhan kasusnya Kendal masih berada diurutan nomor 7. Artinya kasus Covid-19 yang terjadi ini sudah pada posisi yang membahayakan," ungkapnya.

Toha menyatakan, dasar kebijakan WFH lainya adalah dengan melihat banyaknya ASN yang terpapar Covid-19, baik itu dari pejabat maupun staf-stafnya. Sehingga langkah yang dilakukan Pemkab melalui Dinas Kesehatan Kendal selain tracing juga melakukan penyemprotan disinfektan pada perkantoran perkantoran yang banyak ASN nya terpapar virus corona.

"Dengan kebijakan pak bupati belakukan WFH ini, harapanya dapat mengurangi terjadinya pertemuan tatap muka antar ASN. Kalau soal tugas, ditegaskan pak bupati yang dituangkan dalam surat edaran (SE), bahwa eselon II atau kepala kantor supaya siap phone call 24 jam. Kalau di lingkup kecamatan eselon II ini, pak camat. Misal pak camat tidak berangkat ndak apa-apa. Tapi siap dikontak via telp selama 24 jam. Jika terjadi sesuatu dan dihubungi bisa langsung kerja. Ini selama satu minggu," tandasnya.

Toha menambahkan, jumlah ASN yang terkonfirmasi Covid-19 di lingkungan perkantoran Setda Kendal terus bertambah. Seperti halnya di lingkungan kantor Bakeuda Kendal merupakan paling banyak ASN yang terpapar virus Corona yaitu berjumlah 25 ASN. Kemudian ASN yang bekerja di kantor BKPP Kendal, dan beberapa ASN yang ada di Kabag perekononomian, Kabag Pemerintahan dan juga Kabag Umum.

"Seperti di Bagian Umum, yang positif Covid-19, ada sopirnya pak bupati, ajudanya pak wakil bupati dan juga termasuk pak wakil bupati. Adapu fron office juga dilakukan tes swab PCR, untuk memastikan apakah terpapar virus Corona atau tidak. Ada juga dari protokol yang juga kena Covid-19. Karena cukup banyak yang kena ini, saya kira adalah kebijakan yang tepat kalau ini diberlakukan WFH sampai Senin mendatang. Bukan libur ya bahasanya, karena kalau libur tidak boleh," pungkasnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: