Ortu Meninggal Akibat Covid-19, Ratusan Anak Jadi Yatim
*Pemkab Akan Berikan Bantuan sampai Pendampingan
BATANG - Ratusan anak di Kabupaten Batang terpaksa harus kehilangan orang tuanya karena terpapar Covid-19. Mereka butuh penanganan yang komprehensif dari pemerintah.
Selain anggaran, anak anak itu juga perlu mendapat pendampingan sosial untuk memastikan kelanjutan pengasuhan, menyediakan dukungan, dan lain sebagainya. Hal ini yang mesti menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Batang untuk hadir memberikan bantuan terhadap mereka.
"Saat ini kami tengah menginventarisasi anak yang menjadi yatim, piatu atau juga yatim piatu akibat orang tuanya meninggal terpapar Covid-19. Mereka akan menjadi perhatian khusus dari kami," ujar Bupati Batang, Wihaji, kemarin.
Ia mengatakan, telah menginstruksikan seluruh desa dan kecamatan untuk mendata jumlah anak yang menjadi yatim, piatu atau juga yatim piatu akibat orang tuanya meninggal terpapar Covid-19.
"Untuk sementara, data anak yatim, piatu atau juga yatim piatu yang terkumpul ada sebanyak 252 orang. Namun data itu bisa naik maupun turun, setelah nanti kita lakukan verifikasi, karena kami tidak ingin bantuan ini salah sasaran," katanya.
Dikatakan Wihaji, ratusan anak yatim, piatu atau juga yatim piatu tersebut akan mendapatkan perhatian dari Pemkab Batang, melalui bantuan yang diberikan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ).
"Kami akan berikan bantuan melalui UPZ. Adapun besaran bantuan belum tahu, kita lihat dulu kemampuan keuangan dari UPZ, yang jelas pemda akan hadir untuk memperhatikan anak anak itu," ungkapnya.
Ditambahkan Bupati, bahwa bantuan dimungkinkan tidak hanya berasal dari pemda saja, melainkan Kementerian Sosial yang juga memerintahkan agar pemda melakukan pendataan terhadap anak yatim, piatu atau juga yatim piatu akibat orang tuanya meninggal terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang, Supriyono, membenarkan hal itu. "Kami memang diminta untuk mendata anak yang menjadi yatim, piatu dan yatim piatu karena orangtuanya meninggal karena Covid-19," katanya,
Ia menyebut hingga saat ini ada 193 anak dengan rincian 117 yatim, 77 piatu dan sembilan yatim piatu. Supriyono berujar data itu akan dikirimkannya pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Ia mengatakan belum tahu hasil data itu akan seperti apa. "Kami belum tahu apakah akan ada bantuan atau tidak, tugas kami hanya mendata," tukasnya. (fel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: