PMI Diminta Ikut Tanggulangi Penyalahgunaan Narkoba dan Dampak Game Online

PMI Diminta Ikut Tanggulangi Penyalahgunaan Narkoba dan Dampak Game Online

BATANG - Bedah Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH) oleh PMI merupakan ekspansi kegiatan Sosial yang sangat membantu Pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan.

Suyono saat membuka kegiatan pencanangan Bulan Dana PMI Kabupaten Batang, di Aula Kantor Bupati setempat Kamis (29/8/2019). (Dok istimewa)

Karena itulah, Wakil Bupati Batang Suyono mengapresiasikan kegiatan Palang Merah Indoensia dalam kegiatan sosialnya, karena telah memberikan pertolongan sesuai dengan apa yang di butihkan oleh masyarakat.

"PMI Kabupaten Batang sangat responsif sekali dan cepat dalam pertolongan penanggulangan bencana, hal tersebut terlihat ketika ada bencana PMI terdepan dalam memberikan bantuan," kata Wakil Bupati Batang, Suyono saat membuka kegiatan pencanangan Bulan Dana PMI Kabupaten Batang, di Aula Kantor Bupati setempat Kamis (29/8/2019).

Wabup Suyono menegaskan, dirinya yakin dengan semangat yang sama PMI Batang akan terus bermanfaat bagi masyarakat untuk kepentingan sosial, tanpa melihat suku, ras dan etnik dan latar belakang agama dan politik dalam memberikan pertolongan.

Suyono meminta kepada PMI kedepan untuk ikut dalam melakukan sosialisasi maupun penanggulangan dampak penyalahgunaan Narkoba dan dampak penggunaan game terhadap anak.

"Narkoba sudah menjadi kejahatan yang luar biasa, begiti juga dampak game bagi anak, maka perlu peran aktif juga PMI dalam penanganan sosial tersebut," pinta Suyono.

Suyono juga meyampaikan terimakasih atas kesediaan Ketua Kejaksaan Negeri Batang, Wahyudi atas dipilihnya menjadi Ketua Penggalangan Bulan Dana PMI.

"Semoga sukses dan tercapai targetnya, dan tentunya dana PMI nantinya untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan pertolongan," jelas Suyono

Ketua PMI Kabupaten Batang Achmad Thofik menjelaskan, capaian bulan dana PMI Kabupaten Batang di tahun 2018 yakni 98,81persen atau Rp 1.163. 321.250 dari target Rp 1.177.374.000.

"Tahun ini Bulan Dana PMI kita naikan targetnya 4.45 persen atau Rp 1.215.140.000. Yang mudah - mudahan bisa tercapai," kata Achmad Thofik.

Kedepan PMI tetap melaksnakan program unggulan tentang penangnan warga rentan sosial atau bedah rumah, karena program tersebut penangananya bisa secara langsung bagi warga yang terkena musbah kebarakan dan bencana lainya.

"Program bedah rumah mendapat dukungan dari semua sektor, baik dari Koramil dan Polsek dengan mengerahkan anggotanya, tidak sedikit pula warga sekitar memberikan bantuan tenga maupun materinya," jelas Thofik

Disampaikan oleh ketua PMI bahwa program bedah rumah atau rehab rumah tidak layak huni, untik sementara baru dua unit rumah setiap kecamatan dan diprioritaskan yang memang membutuhkan sekali.

"Kepercayaan masyarakat terhadap PMI sudah sangat luar biasa, terbukti bulan dana tiap tahunya ada peningkatan. Oleh karena itu untuk pertanggungjawaban atas penggunaan keuanganya ada akuntan publik yang independen untuk memeriksa atau audit keuangan," tandas Thofik. (red/hmb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: