Soal Pasien ODP Meninggal, Ini Penjelasan Direktur RSUD Bendan

Soal Pasien ODP Meninggal, Ini Penjelasan Direktur RSUD Bendan

PEMAKAMAN - Proses pemakaman pasien ODP yang meninggal saat dirawat di RSUD Bendan. Pemakaman dilakukan di kompleks Makam Sapuro pada Jumat (3/4/2020) pagi. WAHYU HIDAYAT

KOTA - Direktur RSUD Bendan, dr Junaedi Wibawa menjelaskan terkait kronologis pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang meninggal saat dirawat di RSUD Bendan, Kamis (2/4/2020) malam.

Junaedi menjelaskan, RSUD Bendan menerima pasien tersebut pada Kamis (2/4/2020) pagi yang merupakan rujukan dari RS Siti Khodijah dengan diagnosis penyakit TBC paru-paru dan satu penyakit bawaan lainnya. Saat pasien masuk pihak RSUD Bendan langsung melakukan pengecekan. Dari gambaran yang didapat, pasien belum masuk kriteria Pasien Dalam Pengawasan sehingga pasien dimasukkan ke ruang biasa namun terpisah dari pasien lainnya. Kemudian, ternyata pasien meninggal dunia pada pukul 23.30 malam.

"Pasien ini belamatkan di Malang, tapi tengah mengunjungi saudaranya di Kelurahan Poncol. Yang bersangkutan ada riwayat tinggal di Jakarta dalam 14 hari terakhir yakni selama satu minggu di sana. Sehingga kemudian meskipun pasien belum tegak PDP atau positif covid-19 tapi jenazah dipulasarakan sesuai prosedur tetap pemakaman jenazah positif covid-19. Jenazah tersebut sudah kami lakulan rapid tes hasilnya negatif tapi kami tidak gegabah dan tetap kami lakukan perlakuan sesuai protap pasien covid-19," tuturnya saat memberikan laporan dalam Rapat Badan Anggaran DPRD Kota Pekalongan, Jumat (3/4/2020).

Junaedi melanjutkan, yang menjadi permasalahan selanjutnya yakni adanya protap terhadap pasien-pasien positif covid-19 yang dimakamkan maksimal empat jam setelah meninggal. Namun ternyata dikatakan Junaedi kondisi di lapangan yakni di Kota Pekalongan tidak ada tenaga gali kubur yang siap 24 jam.

"Kemudian kami mendapatkan di Sapuro tapi di sana juga tenaga gali kubur tidak bisa, tapi bukan terkait alasan terhadap jenazahnya namum hanya terkait jamnya. Sehingga karena petugas gali kubur belum siap akhirnya baru bisa dimakamkan pukul 06.00 pagi," jelasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: