Pemkab Sebut Kinerja Direktur Perusda Gagal

Pemkab Sebut Kinerja Direktur Perusda Gagal

Wakil Bupati Batang, Suyono

BATANG - Keputusan Evariawan Sukmahadi mundur dari kursi Direktur Perusda Aneka Usaha dinilai sudah tepat. Wakil Bupati Batang, Suyono menyebut selama dua tahun ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum menujukkan kinerja yang diharapkan, terbukti dengan kontribusi deviden yang nyaris tak ada.

"Dulu, awal menjabat dia pernah berjanji, bahwa selama dua tahun kinerjanya mampu mengumpulkan deviden sebesar Rp 1 miliar. Jika gagal merealisasikan target, maka dia siap untuk mengundurkan diri. Sehingga, keputusan yang diaambil tersebut, merupakan konsekuensi dari janjinya dulu," ungkap Suyono, Selasa (5/11).

Adapun, Evariawan menjabat sebagai Direktur Perusda Aneka Usaha sejak Desember 2017 lalu. Sejak tahun pertama ia menjabat, Perusda Aneka Usaha tidak memberikan deviden kepada daerah. Bahkan, pada tahun 2019 ini, diprediksi Perusda Aneka Usaha juga tidak bisa memberikan deviden pada daerah.

"Kondisi Perusda Aneka Usaha saat ini ibarat 'Hidup Segan Mati Tak Mau'. Hal ini akibat kegagalan dari kinerja Direktur Perusda yang tidak sesuai harapkan. Dia tidak bisa meningkatkan keuntungan perusahaan dan memberikan deviden kepada Kasda," terang Suyono.

Diakui Wabup, di awal jabatannya, gagasan Evariawan untuk mendongkrak kinerja Perusda cukup menjanjikan. Sayangnya, gagasan tersebut sebatas teori, karena pada akhirnya gagal terealisasi.

"Kegagalan Direktur Perusda ini saya kira karena dia tidak mampu mengelola usaha usaha yang berada di bawahnya secara maksimal, sehingga tidak bisa bangkit untuk profit. Padahal, bantuan penyertaan modal sudah banyak, suntikan dari pemda juga ada. Ya, manajemen dia gagal," jelasnya.

Disebutkannya, Perusda Aneka Usaha memiliki beberapa bidang usaha, seperti perkebunan, bengkel, cucian mobil, cengkeh, randu dan juga menjalin kerjasama dengan toko modern Alfamart.

"Saya juga sempat kaget dan kecewa saat mendengar bahwa gajinya ternyata mencapai Rp 10 juta. Dalam aturan, seharusnya gaji sebegitu banyak diberikan apabila Direktur Perusda sudah mampu memberikan deviden bagi perusahaan," bebernya.

Ditambahkannya, sejak pengunduran diri Evariawan sebagai Direktur Perusda Aneka Usaha pada 23 Oktober 2019 lalu, saat ini jabatan sementara diampu oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Batang, Wondi Ruki Isnanto.

"Kita akan segera melakukan seleksi untuk menempati posisi Direktur Perusda. Seleksi akan dilakukan oleh pemerintah daerah sendiri. Namun kita harus menyiapkan biaya untuk panselnya terlebih dahulu," paparnya.

Wabup berharap, ke depan Direktur Perusda Aneka Usaha harus profesional dan mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. "Ya, saya harap calon calon yang akan mengikuti tes seleksi Direktur Perusahaan berasal dari orang orang yang mampu berbisnis secara profesional. Sebab, BUMD sekarang harus profit oriented, beda dengan dulu. Maka ke depan kita butuh pebisnis yang kerjanya profesional dan menghasilkan profit bagi perusahaan," pungkasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: