Pemkot Dorong Pengembangan dan Pemberdayaan IKM Tahu Sokoduwet

Pemkot Dorong Pengembangan dan Pemberdayaan IKM Tahu Sokoduwet

KOTA - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan menggelar kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan Kapasitas bagi pelaku IKM Tahu Sokoduwet, kemarin.

Kegiatan dibuka Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid. Dalam sambutannya Wali Kota mengungkapkan, setelah dilakukan peresmian Kampung Tempe Kuripan Kertoharjo, di Kota Pekalongan terdapat potensi usaha IKM tahu. "Di kampung itu ada 55 IKM tahu yang harus terus kita support agar mereka lebih memperkenalkan dan mempromosikan usaha tahu mereka secara meluas," tutur Aaf, sapaan akrabnya.

Dikatakan Wali Kota, dari pertemuan ini ada beberapa masukan dari pengrajin tahu agar mereka bisa difasilitasi sarana dan prasarananya baik alat pengolahan kedelai, pembuatan gapura sentra kampung tahu Sokoduwet. Sehingga keberadannya lebih dikenal masyarakat luas. Selain itu, para pelaku juga meminta serta upaya stabilitas harga kedelai di pasaran, pengolahan limbah yang dihasilkan, dan sebagainya.

"Masukan-masukan segera kita laksanakan dan tindaklanjuti untuk mendukung keberlangsungan dan kelancaran agar bisa segera diresmikan menjadi Sentra Kampung Tahu Sokoduwet Kota Pekalongan," ujarnya.

Lanjut Aaf, dicetuskannya Kampung Tahu Sokoduwet ini nantinya juga sebagai salah satu inovasi baru, mengingat tidak hanya tempe, tetapi tahu ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat khususnya di Kota Pekalongan.

"Karena banyak dikonsumsi masyarakat, sudah pasti pangsa-pangsanya ada dan tidak perlu dropping tahu dari daerah lain. Tinggal kendala terkait kenaikan harga kedelai, dan sebagainya. Kami tetap dampingi dan support terus. Mudah-mudahan hal ini menjadi inovasi selanjutnya untuk bisa dikenalkan secara meluas. Sehingga, kota ini tidak hanya dikenal akan kampung batiknya, sektor perikanan, atau kampung tempe saja, melainkan pengembangan kampung tahu ini tetap harus dilakukan," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menerangkan, dari data Dinperinaker para pengrajin tahu Sokoduwet dalam produksi usahanya bisa menghabiskan bahan dasar tahu yakni kedelai sekitar 2,5 ton per bulannya. Sehingga, hal ini menjadi potensi produk yang sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan pangan tahu bagi warga Kota Pekalongan dan mensupply ke pasar-pasar yang ada.

"Harapan kami, sentra kampung tahu Sokoduwet ini bisa berkembang, para pengrajinnya bisa semakin tumbuh usaha dan omsetnya, serta kebutuhan pangan produk tahu di pasar-pasar bisa terpenuhi dari Kampung Tahu Sokoduwet ini," imbuh Sri Budi.

Ditambahkan Kepala Bidang Perindustrian pada Dinperinaker setempat, Ninik Murniasih, tujuan dari pertemuan ini adalah penguatan dan pemberdayaan, serta perlindungan IKM tahu Sokoduwet agar jumlah pengrajin tahu di Kota Pekalongan ini semakin bertambah.

"Kami ingin pengrajin tahu Sokoduwet ini dibentuk lembaga/paguyubannya, sehingga kendala yang ada di IKM tahu tersebut bisa diketahui, seperti mengatasi kenaikan harga kedelai. Kami berupaya agar membantu harga kedelai ini bisa tetap stabil, termasuk dalam pemberdayaan IKM tahu untuk terus dikembangkan hasil olahan produksinya, tidak hanya dibentuk tahu goreng saja melainkan diolah menjadi sempolan, keripik, nugget, pizza tahu dan sebagainya," tandas Ninik.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: