Sosialisasikan Keaslian Rupiah Lewat Kegiatan Sosial

Sosialisasikan Keaslian Rupiah Lewat Kegiatan Sosial

SOSIALISASIKAN RUPIAH - GenBI Tegal Komisariat IAIN Pekalongan saat melakukan sosialisasi ciri keaslian Rupiah kepada anak-anak dalam kegiatan yang digelar di TK Islam Plus Diyaul Fatihin, Krapyak, Jumat (20/9).

KOTA - Generasi Baru Indonesia (GenBI) Tegal Komisariat IAIN Pekalongan, menggelar sosialisasi ciri keaslian uang Rupiah bersama warga di TK Islam Plus Diyaul Fatihin, Kelurahan Krapyak, Jumat (20/9). Sosialisasi dikemas melalui kegiatan sosial yakni khitanan massal dan sosialisasi bahaya kebakaran bagi masyarakat.

Ketua GenBI Tegal Komisariat IAIN Pekalongan, Khoirul Anam mengatakan, dalam kegiatan kali ini ada 20 peserta khitanan massal yang berasal dari Krapyak dan sekitarnya.

Sosialisasi keaslian uang diperuntukkan bagi seluruh kalangan mulai ibu rumah tangga, bapak-bapak hingga anak-anak. Kemudian juga bagi pedagang warung ada di lingkungan Kelurahan Krapyak. Tujuannya, agar masyarakat semakin memahami ciri uang asli sehingga dapat meminimalisir peredaran uang palsu.

"Kegiatan sosialisasi ciri keaslian uang Rupiah ini tujuannya agar peredaran uang palsu dapat ditekan. Walaupun ini sepele dan masyarakat sudah tahu, tapi dalam praktik kesehariannya masyarakat sering tidak teliti dan hanya melihat sekilas saja tidak menggunakan metode dilihat, diraba dan ditrawang," tuturnya.

Sementara untuk kegiatan khitanan massal, dikatakan Khoirul Anam kali ini terdapat 20 peserta khitan dari Krapyak dan sekitarnya. Dia berharap agar apa yang dilaksanakan GenBI dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. "Semoga apa yang dilaksanakan GenBI bisa membantu masyarakat di wilayah Krapyak dan sekitarnya," harap Khoirul Anam.

Salah satu orang tua peserta khitan massal, Mailana Sari mengatakan, dia mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan tersebut setelah mendapat informasi dari tetangga. "Anak saya usia 7 tahun dan sudah minta dikhitan. Saya merasa terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini," aku warga Podosugih tersebut.

Sementara peserta lain, Dewi Munawaroh mengaku bahwa sosialisasi ciri keaslian Rupiah sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dirinya sendiri. Selama ini menerima banyak informasi tentang cara membedakan uang palsu dan asli tapi belum pernah memeriksa sendiri dan mengetahui perbedaannya. "Jadi setelah ini bisa lebih teliti," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: