Stok LPG 3 Kg di Kota Pekalongan Terpantau Aman, Tak Terpengaruh Pandemi Covid-19
*Sat Intelkam Rutin Lakukan Pemantauan
KOTA - Stok atau ketersediaan gas LPG atau Elpiji bersubsidi kemasan 3 kilogram (kg) di Kota Pekalongan saat ini terpantau aman dan tidak terjadi kelangkaan, tidak terpengaruh pandemi Covid-19. Pasokan dari Pertamina juga lancar, demikian pula distribusi ke agen.
Demikian disampaikan Manager Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Karya Niaga Mas Pekalongan, Muhammad Nur Lutfi, saat menerima kunjungan Ps Kanit II Satuan Intelkam Polres Pekalongan Kota, Bripka Apriyatno bersama satu orang anggotanya untuk memantau ketersediaan di SPPBE Karya Niaga Mas Pekalongan di Jalan Kapten Patimura, Kelurahan Gamer, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Kamis (25/6/2020).
"Alhamdulillah, ada pandemi Covid-19 maupun tidak ada pandemi, tidak terlalu berpengaruh terhadap pasokan maupun stok gas Elpiji 3 kg. Pasokan tetap lancar, stoknya pun tersedia dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Pekalongan," ungkap Lutfi.
Lutfi menjelaskan, SPPBE Karya Niaga Mas melayani pengisian gas Elpiji 3 kg untuk wilayah Kota Pekalongan. Ada lima agen yang mengambil stok Elpiji dari SPPBE Karya Niaga Mas sesuai dengan LO (Loading Order) dari Pertamina, kemudian mendistribusikannya ke pangkalan-pangkalan yang ada di Kota Pekalongan. "Prosesnya, agen menebus ke Pertamina, lalu keluar LO. LO tersebut kemudian dibawa ke sini, lalu kita mengisikan has ke tabung 3 kg, sesuai dengan LO yang ada. Biasanya, satu truk milik agen mengangut 560 tabung," tuturnya.
Menurut Lutfi, suplai gas Elpiji di SPPBE Karya Niaga Mas ini berasal dari Terminal Elpiji Tanjung Mas Semarang. Ada pula suplai dari Balongan Indramayu, sebagai cadangan. Selain itu, ada tambahan suolai dari KCI Terminal Elpiji Cirebon.
"Kebetulan untuk Kota Pekalongan ada suplai tambahan dari Cirebon. Jadi stok di kita dijamin aman. Kalau misalnya ada kebutuhan tambahan atau lonjakan permintaan, akan kita ambilkan dari Terminal Elpiji Tanjungmas Semarang," katanya.
Jikapun nanti sekiranya kebutuhan untuk harian masih kurang, imbuh Lutfi, masih ada suplai lagi dari Pertamina Patra Niaga. "Jadi, kalau kita butuh, tinggal kita hubungi. Kalau yang dari Balongan, itu untuk cadangan atau ketika darurat," bebernya.
Lutfi mengungkapkan, kebutuhan gas Elpiji 3 kg untuk Kota Pekalongan rata-rata berkisar antara 14.000 sampai 14.500 tabung per hari. Selama ini, kebutuhan tersebut selalu bisa tercukupi.
Dia juga mengungkapkan, selama masa pandemi Covid-19, pihaknya tetap melaksanakan dan mematuhi SOP atau protokol pencegahan Covid-19. SOP ini juga secara rutin sudah diterapkan dari Pertamina. "Untuk agen-agen yang ada di sini juga sudah melakukan SOP tersebut," ujarnya.
Mengenai pemantauan ketersediaan gas Elpiji 3 kg, Lutfi menambahkan bahwa pihaknya secara rutin melakukan koordinasi dan memberikan laporan kepada instansi terkait. Termasuk pula dengan Sat Intelkam Polres Pekalongan Kota.
"Kita rutin lakukan koordinasi. Dari Polres Pekalongan Kota juga secara berkala mengecek ketersediaan gas Elpiji 3 kg di sini. Kalau ada info-info terbaru juga selalu kita sampaikan," imbuhnya.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Pekalongan Kota AKP Mohammad Bisri SE, melalui Kanit II Sat Intelkam Bripka Apriyatno SH, menuturkan pihaknya secara rutin melakukan pengecekan dan koordinasi dengan SPPBE Karya Niaga Mas terkait stok gas elpiji 3 kg di Kota Pekalongan.
"Kita secara rutin dan berkala berkoordinasi dengan SPPBE dan melakukan pengecekan untuk memastikan ketersediaan pasokan gas Elpiji kemasan 3 kg maupun kelancaran distribusinya ke agen-agen, lalu dari agen ke pangkalan. Alhamdulillah selama ini kebutuhan masyarakat Kota Pekalongan terhadap gas Elpiji 3 kg masih tercukupi dan pasokannya tidak ada kendala," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: