Pendaftar Sekolah 'Favorit' Membludak

Pendaftar Sekolah 'Favorit' Membludak

KOTA - Hari pertama dimulainya seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP/MTs tahun ajaran 2019/2020 di Kota Pekalongan secara Online, jumlah pendaftar pada SMP yang dianggap 'favorit' membludak. Meskipun melalui PPDB dengan memprioritaskan jalur zonasi agar tidak ada lagi kesan sekolah favorit.

BERJUBEL - Para calon siswa bersama orangtuanya berjubel dan mengantre di depan ruang pelayanan PPDB di SMPN 6 Pekalongan, Selasa (2/7). Wahyu Hidayat

Sebagaimana yang terpantau di SMP Negeri 6 Kota Pekalongan, Selasa (2/7). Ratusan calon siswa maupun orangtuanya memadati lingkungan sekolah setempat. Mereka rela mengantre berjam-jam sejak pagi hingga siang hari untuk melakukan pendaftaran maupun verifikasi berkas pendaftaran di sekolah tersebut. Hingga tengah hari, ratusan siswa masih berjubel di depan ruang pendaftaran.

Salah satu orangtua siswa, Asiyah, warga Kali Baros, Kecamatan Pekalongan Timur, menuturkan dirinya sudah mengantre sejak jam 7 pagi. "Sudah mendaftar dari rumah, kemudian ke sini untuk melengkapi berkas. Jam 7 sampai sini ternyata sudah ramai banget," katanya.

Dia mengungkapkan bahwa anaknya memang menjatuhkan pilihan pertamanya untuk mendaftar lewat Jalur Zonasi di SMPN 6, kemudian pilihan kedua SMPN 13, dan ketiga SMPN 13. Meskipun dari segi jarak tempat tinggal, sebenarnya ada sekolah lain yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.

"Kalau jarak dari rumah ke sini sekitar 2 meter. Ada sih sekolah yang lebih dekat, misal SMPN 5 atau SMPN 7. Tetapi transportasi ke sini lebih mudah, sekolah di sini lebih mudah dijangkau, kalau naik angkot cuman sekali sudah sampai," ungkapnya.

Salah satu orangtua siswa lainnya, Sudrajat, warga Pasirkratonkramat, menuturkan sudah antre sejak pukul 09.00 untuk verifikasi berkas. Dia juga menuturkan pilihan pertama dari anaknya adalah SMPN 6, kemudian SMPN 1, dan SMPN 8. Meskipun diakuinya, jarak rumah ke SMPN 6 mencapai dua kilometer lebih. "Keinginan anak, maunya mendaftar di sini. Karena pakai zonasi, yang paling enak ya yang dekat dengan sekolah pilihan. Saya termasuk jauh," tuturnya.

*) Sudah Antisipasi

Sementara itu, Kepala SMPN 6, Supriyono, mengatakan di hari pertama PPDB, sudah ada 400an anak yang mendaftar di SMPN 6. Padahal, kuota siswa yang bisa diterima di SMPN 6 sebanyak 224 siswa.Pihaknya bersama Dinas Pendidikan sudah memperkirakan kalau pendaftar di hari pertama PPDB di SMPN 6 akan membludak.

"Sudah diperkirakan akan ramai. Mungkin faktornya karena SMPN 6 sudah dikenal masyarakat akan prestasinya. Selain itu kebetulan di sekitar SMP 6 tidak ada sekolah lain (SMP/sederajat) yang berdekatan. Maka dari itu antisipasi dari kami atas saran dari dinas, kita memperbanyak petugas," ujarnya.

Misalnya saja di bagian pendaftaran, ada lima orang petugas yang siap membantu para pendaftar. "Kemudian kita menyediakan dua lab komputer yang rata-rata berisi 32 unit komputer. Kemudian masing-masing lab itu didampingi lima petugas untuk mendampingi pendaftar. Selain itu kita juga menyiapkan untuk verifikasi lima petugas. Kalau sampai jam 1 siang ini masih ramai, pelayanannya akan kita perpanjang sampai jam 3 sore," terangnya. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: